TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah tak ambil pusing tak diundang Kementerian Agama dalam sidang Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah/2022 Masehi.
"Muhammadiyah tidak diundang di sidang isbat wajar saja, karena sejak awal Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadan 1443 H itu," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Agung Danarto di sela pemberian ribuan takjil kepada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu 2 April 2022.
Agung menjelaskan dengan situasi Muhammadiyah yang sudah menetapkan soal awal Ramadan itu, maka diundang atau tidak diundang, pemerintah juga tak akan mengubah keputusan itu.
"Muhammadiyah hadir atau tidak hadir tidak terlalu penting, karena apapun keputusan dari isbat itu, toh, Muhammadiyah tetap dengan keputusannya dan pemerintah dengan keputusannya," kata Agung.
Menurut Agung, Muhammadiyah sama sekali tidak ada masalah meskipun tahun-tahun sebelumnya selalu diundang dalam sidang isbat itu.
"Ya baru kali ini tidak diundang, kami juga tak tahu apa latar belakangnya tidak diundang, tapi kami tidak merasa dinomorduakan," kata Agung.
Agung mengatakan perbedaan keputusan ini sebagai suatu konsekuensi yang wajar dengan pilihan metode yang diambil Muhammadiyah dalam penentuan awal Ramadan.
"Kami sama-sama sudah paham posisi masing-masing, perbedaan soal awal Ramadan ini juga sudah terjadi berulangkali dan masyarakat muslim di Indonesia sudah biasa, jangan dipersoalkan," kata dia.
PP Muhammadiyah justru berpesan bagi masyarakat muslim di Tanah Air agar tetap menjalankan ibadah Ramadan dengan baik dan menjaga bulan suci, dengan tetap menumbuhkan semangat toleransi.
PRIBADI WICAKSONO