Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arifin Panigoro dan Harapannya Agar Presiden Seputih Kapas

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
 Arifin Panigoro. ANTARA
Arifin Panigoro. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk Arifin Panigoro yang juga merupakan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPR pada periode sekitar 2000-an, meninggal dunia.

Pengusaha dan politikus tersebut wafat pada Senin, 28 Februari 2022, atau Ahad pukul 14.29 waktu Amerika Serikat. Arifin mengembuskan napas terakhir di usia 76 tahun di Mayo Clinic, Rochester.

Ketua DPP PDIP pada 2002-2003 ini merupakan sosok yang juga sempat menjadi salah satu perancang posisi Presiden agar lebih stabil tatkala ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, menggantikan posisi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dicabut mandatnya sebagai Presiden oleh MPR RI.

Saat wawancara khusus dengan wartawan Tempo Hani Pudjiarti, Arif Zulkifili, dan Hermien Y Kleden pada Maret 2001, Arifin mengungkapkan sejumlah usulannya agar posisi Presiden pada masa pemerintahan Megawati lebih memberikan maslahat.

Kala itu, salah satu yang diusulkannya adalah supaya ada patokan yang terukur antara yang boleh dan tidak boleh dijalankan oleh seorang presiden, salah satunya adalah tidak boleh adanya hubungan langsung antara keluarga presiden dan dunia usaha.

"Presiden, istri presiden atau suami presiden, dan anak-anaknya tidak boleh bersentuhan dengan bisnis. Ini seperti pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. Kondisi ini yang barus diterima sampai masa pemerintahan 2004," kata dia dikutip dari Majalah Tempo edisi 18 Maret 2001.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski tidak mengatakan bahwa usulan ini telah diterima Megawati saat itu, namun dia menekankan, usulan ini seharusnya menjadi kesepakatan semua anak bangsa. Sebab, menurutnya, pemegang kekuasaan harusnya bijak seperti Nelson Mandela dan tegas seperti Saddam Hussein.

Dia menekankan, pemisahan ini penting karena bila seorang pengusaha dekat dengan seseorang yang berada dalam posisi lingkaran Presiden, maka akan menimbulkan rumor.

"Bahkan sopirmya pun, pasti menjadi rumor menarik. Atas dasar itulah di masa yang akan datang jangan ada lagi urusan seperti ini. Jadi, kalau ada ibu atau bapak yang menduduki jabatan puncak, dia harus bisa putih seperti kapas," ungkap Arifin.

Dia menjelaskan, ini berarti penguasa dan keluarganya harus sangat transparan dan bersih. Oleh sebab itu, dia pun mengusulkan adanya pagar tegangan listrik tinggi yang jelas sebagai pedoman hidup seorang presiden dan keluarganya di Indonesia.

"Kan banyak aturan standar yang bisa dicontoh. Di Amerika Serikat, mentraktir makan pejabat di atas US$100 (Rp980 ribu pada kurs Rp9.800 saat itu) sudah bisa dianggap menyogok. Kebiasaan foya-foya dan korupsi harus mulai dihentikan," ucap Arifin Panigoro.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan) saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 15 Februari 2019. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club


Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.


Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

16 jam lalu

Jokowi hadir di PEVS 2024. (Gooto/Rafif Rahedian)
Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto


Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

18 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.


Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Wakil Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Fahri Bachmid, saat mewakili pasangan calon presiden nomor urut 02 sebagai pihak terkait dalam sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. Foto: Istimewa
Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres


Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

20 jam lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Rapat tersebut membahas kesiapan infrastuktur dan transportasi mudik Lebaran tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.


Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

21 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo


PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

21 jam lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Februari 2024. Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.


Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

22 jam lalu

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.