TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) baru saja memiliki Gubernur baru Andi Widjajanto. Hal tersebut membuat Lemhanas memiliki Gubernur dari kalangan sipil keempat kalinya. Dalam pembentukannya, Lemhanas memiliki sejarah dan lika-liku yang cukup panjang.
Dilansir dari lemhannas.go.id, pembentukan Lemhanas pertama kali diinisiasi oleh surat dari Jenderal A.H. Nasution, Wakil Menteri Bidang Pertahanan/Keamanan pada periode 1960-an. Surat tersebut ditindaklanjuti oleh Djuanda yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan. Ia pun mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertama Nomor 149/MP/1962 tanggal pada 6 Desember 1962.
Tindak lanjut dari surat tersebut adalah pembentukan Panitia Interdepartemental pada 13 Desember 1962. Kepanitiaan yang beranggotakan 16 orang ini menandakan bahwa wadah pembentukan Lemhanas telah terbentuk. Letjen TNI R. Hidayat yang memimpin panitia tersebut berusaha untuk merumuskan konsep dan peraturan pembentukan Lemhanas.
Pada akhirnya, Hidayat menginisiasi sebuah rapat yang dilaksanakan pada 12 Januari 1963. Rapat tersebut membahas aspek-aspek yang menjadi ciri khas Lemhanas, seperti aspek pertahanan dan keamanan. Selain itu, rapat tersebut juga membahas aspek-aspek kelembagaan Lemhanas, seperti keanggotaan, pembina, dan sebagainya.
Hasil rapat tersebut dipaparkan pada 7 Maret 1963. Secara spesifik, hasil rapat tersebut menunjukkan bahwa pembentukan Lemhanas merupakan urgensi untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan proklamasi. Lemhanas akhirnya resmi dibentuk pada 20 Mei 1965. Pembentukan Lemhanas tersebut bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Pembentukan Lemhanas diresmikan oleh Presiden Soekarno di Jakarta. Ia menekankan bahwa segala bentuk kegiatan pertahanan nasional harus menyertakan elemen aspirasi rakyat.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Sah! Jokowi Lantik Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas