Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polda Sulteng: Hasil Uji Balistik Penembakan di Parigi Moutong Masih Diproses

image-gnews
Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Didik Supranoto, menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa membeberkan hasil uji balistik soal penembakan demonstran di Parigi Moutong. Seperti diketahui insiden itu telah menewaskan satu orang massa aksi penolak tambang emas pada Sabtu, 12 Februari 2022.

“Hasil uji balistik belum ada, masih diproses di laboratorium forensik Makassar,” ujar dia saat dihubungi Minggu, 20 Februari 2022.

Sebelumnya, Polda mulai melakukan uji balistik pada Rabu, 16 Februari. Ada 60 proyektil yang diambil dari 20 pucuk senjata api milik anggota polisi. Masing-masing senjata api diambil sampelnya sebanyak 3 peluru. Sampel itu dikirim ke Sulawesi Selatan untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di tempat kejadian.

Sebelumnya, Didik mengatakan bahwa uji balistik dilakukan untuk menentukan siapa tersangka penembakan di kasus ini.

“Namun, butuh waktu 3-4 hari uji balistiknya. Nanti baru akan dirilis hasilnya oleh Polda Sulteng,” tutur dia sambil menambahkan bahwa pihak kepolisian akan bertindak profesional.

Sementara Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Sulawesi Tengah, Dedy Askari, menjelaskan pihaknya mendapat laporan soal pelaku penembakan demonstran. Pelaku tersebut adalah anggota polisi berpakaian sipil atau preman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengaku mendapatkan kabar itu pada Jumat siang tadi langsung dari Kadiv Propam Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. “Pelaku penembakan Erfaldy adalah anggota polisi berpakaian sipil atau preman,” ujar dia Jumat sore, 18 Februari.

Hanya saja, dia melanjutkan, Ferdy Sambo tidak menyebutkan siapa nama anggota polisi yang dimaksud. Dia menilai seharusnya jika pelaku penembakan sudah diumumkan seharusnya uji balistik sudah selesai dilakukan.

“Saya kira penyampaian Kadiv Propam Mabes Polri menjawab hasil uji balistik sudah ada,” ujar Dedy sambil menambahkan bahwa pihaknya sampai dengan saat ini belum mendapatkan laporan hasil uji balistik.

Baca: Diduga Ada Kekerasan Aparat saat Demo di Parigi Moutong, Ini Kata Polda Sulteng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komisionar Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Uli Parulian Sihombing Sihombing (tengah), dan Anis Hidayah (satu dari kiri), serta tim kuasa hukum Vina Dewi Arsita, memberi pernyataan kepada awak media, di kantor Komnas HAM, pada Senin, 27 Mei 2024, soal pengaduan terkait kelompok rentan perempuan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada Agustus 2016 silam. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal


Wali Kota Austria Tewas Ditembak Gara-gara Ribut Soal Berburu

7 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Wali Kota Austria Tewas Ditembak Gara-gara Ribut Soal Berburu

Seorang wali kota di Austria ditembak hingga tewas oleh pemburu.


Penembakan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Diberondong 14 Peluru

8 hari lalu

Presiden Bolivia periode 2006-2019, Evo Morales mengaku belum pernah menikah saat  memimpin negara itu. Karena Morales tidak menikah, maka ia mendapuk kakak perempuannya, Esther Morales Ayma, yang saat itu masih bekerja sebagai pedagang toko kelontong, untuk mengambil peran sebagai Primera Dama atau sebutan bagi ibu negara Bolivia. REUTERS/Patricia Pinto
Penembakan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Diberondong 14 Peluru

Mantan Presiden Bolivia Evo Morales menjadi sasaran penembakan pada Ahad. Sebanyak 14 peluru menerjang mobil yang ia kendarai.


Di Depan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu, Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Sebut Indonesia Kurang Orang Jujur

10 hari lalu

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri atas undangan PP Muhammadiyah menghadiri kegiatan sosialisasi antikorupsi kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah dengan tema Membangun Karakter Antikorupsi di Kalangan Mahasiswa.  Istimewa
Di Depan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu, Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Sebut Indonesia Kurang Orang Jujur

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyebut Indonesia tidak kekurangan orang pintar, namun kekurangan orang jujur.


Kejati Sulteng Sita Uang Rp 3 Miliar dari Dugaan Korupsi Pengadaan Labkes Universitas Tadulako

21 hari lalu

Universitas Tadulako di Palu. Foto: Istimewa
Kejati Sulteng Sita Uang Rp 3 Miliar dari Dugaan Korupsi Pengadaan Labkes Universitas Tadulako

Meski telah dilakukan pengembalian kerugian negara, Kepala Kejati menyatakan tidak serta merta kasus dugaan korupsi tersebut dihentikan.


Krisis Kemitraan Perkebunan Sawit di Kabupaten Buol, Pemilik Lahan Tak Terima Bagi Hasil selama 16 Tahun dan Dikriminalisasi

24 hari lalu

Koordinator Forum Petani Plasma Buol (FPPB) Fatrisia Ain atau yang akrab disapa Nona, ketika ditemui di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, 11 Oktober 2024. Ia menceritakan soal kriminalisasi petani perkebunan sawit di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. TEMPO/Ervana
Krisis Kemitraan Perkebunan Sawit di Kabupaten Buol, Pemilik Lahan Tak Terima Bagi Hasil selama 16 Tahun dan Dikriminalisasi

Petani Kabupaten Buol yang menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap perusahaan sawit PT HIP mendapat intimidasi dan dikriminalisasi.


Satgas Damai Cartenz Tangkap Dua Anggota TPNPB-OPM di Puncak Jaya

27 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Satgas Damai Cartenz Tangkap Dua Anggota TPNPB-OPM di Puncak Jaya

Dua anggota TPNPB-OPM itu diduga kerap terlibat dalam serangkaian penembakan di Puncak Jaya, Papua Tengah.


SKK Migas Temukan Gas dan Kondensat di Sulawesi Tengah

29 hari lalu

Suasana power plant Central Processing Area (CPA) Lapangan Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur saat kunjungan lapangan media bersama SKK Migas dan KKKS Pertamina EP Sukowati, pada Kamis, 15 Agustus 2024. Foto: Dokumentasi Pertamina EP Sukowati.
SKK Migas Temukan Gas dan Kondensat di Sulawesi Tengah

SKK Migas bersama PT Pertamina EP temukan gas dan kondensat hingga 11,871 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) di sumur eksplorasi Tedong


Anwar Hafid: Jangan Setengah Hati Ketika Berjuang Merebut Kemenangan

32 hari lalu

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid, saat rapat konsolidasi pemenangan Pilgub Sulaweai Tengah di Palu, Kamis 03 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Anwar Hafid: Jangan Setengah Hati Ketika Berjuang Merebut Kemenangan

Anwar Hafid mengingatkan para kader agar tidak hanya menjadi penonton saat partai berjuang.


Sulawesi Tengah Berikan Bonus buat Atlet PON 2024, Peraih Medali Emas Dapat Rp 500 Juta

33 hari lalu

Jajaran Forkompinda Sulteng berfoto bersama dengan para atlet peraih medali PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Palu, Rabu malam, 2 Oktober 2024. (ANTARA/Nur Amalia Amir)
Sulawesi Tengah Berikan Bonus buat Atlet PON 2024, Peraih Medali Emas Dapat Rp 500 Juta

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyerahkan bonus kepada atlet peraih medali di PON 2024 Aceh - Sumut.