Nadiem Makarim Luncurkan Program Merdeka Belajar, Tak Ada Paksaan ke Sekolah

Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim memberikan sambutan dalam peluncuran buku penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan Kementerian Agama, Rabu 22 September 2021. (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-Pendis Channel)
Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim memberikan sambutan dalam peluncuran buku penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan Kementerian Agama, Rabu 22 September 2021. (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-Pendis Channel)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim resmi meluncurkan kurikulum Merdeka Belajar sebagai bagian dari tindak lanjut memperbaiki kurikulum 2013. Kurikulum ini menjadi bagian dari program Merdeka Belajar episode 15.

Nadiem mengungkapkan kurikulum Merdeka Belajar bagian lanjutan dari pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespons pandemi Covid-19. Namun, ia menyatakan tidak merombak kurikulum 2013.

"Jadi kita mengikuti filsafat kemerdekaan, kemerdekaan belajar dan kita beri sekolah tiga opsi sesuai dengan kesiapan masing-masing," kata dia saat konferensi pers secara daring, Jumat, 11 Februari 2022.

Dia menekankan sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih dengan Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan pada Tahun Ajar 2022/2023. Pilihan satu, Kurikulum 2013 dapat diterapkan secara penuh jika memang sekolah merasa belum siap mengubah kurikulumnya.

Kedua, sekolah mulai dari TK hingga SMA diberikan kewenangan untuk menerapkan kurikulum seperti kurikulum Darurat. Dengan kata lain, kurikulum 2013 yang disederhanakan sesuai kepentingan pembelajaran yang esensial.

Adapun pilihan ketiga, sekolah dibolehkan memilih untuk secara penuh menerapkan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, dia menekankan tidak ada lagi istilah di sekolah, ganti menteri pendidikan ganti kurikulum.

"Jadi tidak perlu dipaksakan sama sekali, tidak perlu lagi khawatir sekolah-sekolah bahwa ganti menteri ganti kurikulum. Itu artinya bukan karena sekolah tidak butuh kurikulum tapi dipaksakan secara cepat," paparnya.

Dengan kurikulum baru ini, dia mengatakan, struktur kurikulum akan lebih fleksibel dan jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun. Fokusnya pun pada materi yang esensial sehingga capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.

Kurikulum ini kata Nadiem juga memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru juga akan digunakan supaya guru bisa mengembangkan praktik mengajar secara mandiri.

Menurutnya, dengan Kurikulum Merdeka, tidak ada lagi program peminatan di SMA. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya. Sedangkan guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Bagi sekolah, di berikan kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didiknya. Pembelajaran pun melalui kegiatan proyek sehingga memberikn kesempatan luas kepada peserta didik mengeksplorasi secara aktif isu-isu aktual seperti lingkungan hingga kesehatan.

"Berarti dia tidak terkotak-kota pada IPA atau IPS saja. Mereka bisa memilih sebagian IPA sebagian IPS dan itu sudah dilakukan di banyak program-program kurikulum internasional dan di negara-negara maju," ungkap Nadiem Makarim saat meluncurkan program Merdeka Belajar.

Baca: Nadiem Makarim Sebut Indonesia Masuki Masa Krisis Pembelajaran








Ridwan Kamil Bakal Rampungkan Pengaspalan di Periode Kedua Gubernur Jabar

9 jam lalu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil melakukan syuting program Tempo The Leader bersama CEO TEMPO Media, Arif Zulkifli di Kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2023. Kang Emil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit bersama sejumlah jurnalis Tempo. TEMPO/Charisma Adristy
Ridwan Kamil Bakal Rampungkan Pengaspalan di Periode Kedua Gubernur Jabar

Ridwan Kamil mengatakan dua tahun pandemi membuat target program Jabar Juara tidak rampung seratus persen.


Mengapa Nadiem Hapus Tes Calistung Masuk SD di PPDB? Ini Alasannya

1 hari lalu

Para siswa saat mengikuti pelatihan menulis di bawah bimbingan penulis buku Fayanna Ailisha Davianny di SDN Anyelir 1, Kota Depok, Selasa 25 Oktober 2022. Acara ini merupakan bagian dari perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2022 yang bertujuan untuk mengasah kemampuan literasi pada anak. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Mengapa Nadiem Hapus Tes Calistung Masuk SD di PPDB? Ini Alasannya

Nadiem meminta satuan pendidikan untuk menghilangkan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


Penumpang MRT Jakarta Tembus 92 Ribu Per Hari, Dirut Sebut Mendekati Angka Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Penumpang menaiki rangkaian kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan perubahan kebijakan waktu operasional yang berlaku mulai Selasa, 15 November 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penumpang MRT Jakarta Tembus 92 Ribu Per Hari, Dirut Sebut Mendekati Angka Sebelum Pandemi

PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) mencatat jumlah penumpang telah mencapai 92 ribu orang per hari pada Maret 2023.


Kemendikbud Targetkan 12 Ribu Mahasiswa Ikuti Program Wirausaha Merdeka Angkatan 2

6 hari lalu

Tangkapan layar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, saat membuka pendaftaran Program Wirausaha Merdeka di Jakarta, Jumat 15 Juli 2022. (ANTARA/Indriani)
Kemendikbud Targetkan 12 Ribu Mahasiswa Ikuti Program Wirausaha Merdeka Angkatan 2

Pada angkatan pertama, program Wirausaha Merdeka melibatkan 17 perguruan tinggi terpilih yang memiliki bidang, lembaga, atau inkubator kewirausahaan.


Menengok Lagi Konsep Merdeka Belajar, Apa Saja Tujuannya?

7 hari lalu

Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) episode 9, secara daring, pada Kamis, 30 September 2021.
Menengok Lagi Konsep Merdeka Belajar, Apa Saja Tujuannya?

Program Merdeka Belajar telah diterapkan sejak tahun 2020 lalu. Namun apakah tujuan pemerintah masih menyelenggarakan konsep pendidikan ini?


Yayasan Guru Belajar: Semua Aktor Pendidikan Harus Ambil Peran untuk Majukan Pendidikan

8 hari lalu

Yayasan Guru Belajar menggelar media gathering dan pelatihan publikasi Merdeka Belajar pada Kamis, 16 Maret 2023 di Jakarta.
Yayasan Guru Belajar: Semua Aktor Pendidikan Harus Ambil Peran untuk Majukan Pendidikan

Guru, praktisi pendidikan, hingga media massa dapat memiliki peran masing-masing dalam perubahan pendidikan.


Tema Hari Hutan Internasional 2023: Hutan dan Kesehatan, Bagaimana Atasi Deforestasi?

9 hari lalu

Komunitas perhutanan sosial Ciwidey, Jawa Barat, Indonesia - lokasi agroforestri dengan kopi, alpukat, kismis, nanas, pisang, pinus, kayu putih dan lainnya.  UNEP/Taufany Eriz
Tema Hari Hutan Internasional 2023: Hutan dan Kesehatan, Bagaimana Atasi Deforestasi?

Hari Hutan Internasional 2023 bertema Hutan dan Kesehatan. Bagaimana atasi ancaman luas hutan yang berkurang dan deforestasi di Indonesia?


Inovasi Baru Atasi TBC untuk Pasien dengan Resistensi Obat

9 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Inovasi Baru Atasi TBC untuk Pasien dengan Resistensi Obat

Meski TBC dapat disembuhkan bila diobati dengan tepat, TBC resistan obat (TBC RO) masuk dalam kategori darurat kesehatan di seluruh dunia.


Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

10 hari lalu

Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti
Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

Presiden Jokowi mengaku sempat bingung dengan istilah PSBB dan PPKM yang sempat diberlakukan saat pandemi Covid-19 melanda.


Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

Jokowi mengaku saat itu langsung menghubungi beberapa negara yang pernah mengalami endemi dan lebih dulu terpapar Covid-19.