TEMPO Interaktif, Mataram: Hingga Ahad (18/1) sore ini, sembilan penambang liar korban runtuhnya Gunung Montor - yang mengandung emas - di Kecamatan Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat, sudah ditemukan. Dari sembilan korban itu, empat meninggal dan lima mengalami luka berat, termasuk menderita patah tulang.
Informasi yang diberikan Sardi Amin, staf Siaga SAR Nusa Tenggara Barat (NTB), masih ada belasan orang yang belum ditemukan di lokasi longsoran. "Masih menunggu alat berat untuk mendapatkan mereka," katanya.
Penambang liar yang meninggal adalah Sayid Husin alias Yejin (48) asal Sekotong Tengah dan tiga orang lainnya asal Kedaro, yaitu Haji Taufik (49), Ubud (30), Kasam (30). Sedangkan lima orang yang ditemukan selamat dengan luka berat adalah Ahmad Muharis (28) asal Pengenjek, Hariadi (24) asal Kedaro, Sadran (27) asal Kedaro, Zohdi (27) asal Pengenjek, dan Sukri (32) asal Sekotong Tengah.
Kepala SAR NTB Ida Bagus Budisma mengatakan medan lapangan menuju lokasi kejadian sangat berat karena badan jalan terhalang longsor. "Pemerintah daerah menjanjikan besok pagi alat berat sudah sampai di lokasi," ujar Budisma.
Mereka yang masuk ke dalam terowongan tambang liar ini diperkirakan sudah meninggal. 12 anggota tim SAR NTB yang dilengkapi dua unit mobil penyelamatan tidak bisa mengangkat timbunan longsor. "Batuannya besar," ucapnya.
SUPRIYANTHO KHAFID