TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Syaikhu, memberi selamat dan dukungan kepada Yahya Cholil Staquf dan Miftachul Akhyar yang akan memimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama 5 tahun ke depan.
Syaikhu optimistis Yahya Staquf atau akrab disapa Gus Yahya akan sukses memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Ia menyatakan terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU dan Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU akan mereformasi birokrasi di dalam tubuh organisasi Nahdlatul Ulama.
Sebab, kata dia, pergantian pemimpin merupakan pertanda berjalannya proses kaderisasi dengan baik yang berada di dalam NU. “Berlangsung lancarnya proses pergantian kepemimpinan di NU menjadi bukti terjadinya proses kaderisasi dan semakin memperkuat fikrah nahdliyah yang moderat dan reformatif,” kata Syaikhu pada Rabu 29 Desember 2021.
Keyakinan tersebut dikarenakan Syaikhu menilai dua tokoh tersebut merupakan sosok yang memiliki karakter kuat. Dengan latar belakang keilmuan dan ketokohan agama keduanya yang tinggi, ia yakin NU akan banyak berperan dalam perdamaian dunia ke depan nanti.
"Keduanya sosok kiai yang tepat. Memiliki kharisma, karakter kepemimpinan dan ilmu agama yang mumpuni," jelas Syaikhu ihwal Gus Yahya dan Miftachul Akhyar.
Baca: Said Aqil: NU Harus Mandiri, Jangan Tergantung Pada Pemerintah