TEMPO.CO, Jakarta - Sory Ersa Siregar adalah seorang jurnalis yang bekerja untuk RCTI. Ersa lahir pada 4 Desember 1951 dan ia menjadi korban ketika terjadi konflik di Aceh pada 2003. Ersa bergabung bersama RCTI pada 1993. Sebelumnya, ia pernah berkarier di TVRI sejak 1978. Selain itu, Ersa juga pernah berkarier di PT Fresda, PT Satmarindo, Majalah Suasana, dan Majalah Keluarga.
Saat berkarier di RCTI, Ersa Siregar mengawali kariernya sebagai produser, lali menjadi korrdinator daerah, dan akhirnya menjadi koordinator liputan. Ersa adalah salah satu wartawan yang bertugas untuk meliput konflik bersenjata di Aceh yang melibatkan TNI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Menurut laporan Majalah Tempo, Ersa dan juru kameranya Ferry Santoro dilaporkan hilang dan diculik oleh GAM pada Juni 2003 dan pada 2 Juli 2003, Ersa dan juru kameranya itu menjadi tawanan GAM di daerah Langsa, Aceh Timur. Langsa dikenal sebagai salah satu daerah yang menjadi basis GAM.
Ersa Siregar yang ditawan oleh GAM hingga enam bulan ini, tewas ketika terjadi operasi penyelematan terhadap dirinya. Saat itu, penyerbuan TNI ke markas GAM justru membuat dirinya tertembak. Ersa tertembak di bagian leher kanan yang tembus hingga ke ketiak kirinya. Ersa meninggal pada 29 Desember 2003 dan ia menjadi salah satu korban dari konflik bersenjata di Aceh.
EIBEN HEIZIER
Baca: Ersa Siregar Meninggal Tertembak di Aceh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.