TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2010-2015, As'ad Said Ali, akan ikut dalam konstelasi pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU, yang digelar di Lampung, Kamis, 23 Desember 2021.
As'ad mengaku terdorong maju setelah melihat situasi pemilihan ketua umum PBNU belakangan. "Saya terdorong maju sebagai calon karena didorong para kiai terkemuka yang khawatir tajamnya polarisasi antara dua calon sebelumnya. Semacam kekuatan tengah guna menengahi," kata As'ad saat dihubungi, Kamis, 23 Desember 2021.
Saat ini, ia mengatakan telah mendapat dukungan untuk maju. Namun, tak seperti Said Aqil maupun Yahya Staquf, As'ad enggan banyak bicara mengenai dukungan yang ia dapat. "(Yang mendukung) sudah banyak yang diorganisir dalam 2 minggu terakhir, di samping pendukung pendukung selama ini," kata As'ad.
Salah satu yang mendukung As'ad, adalah Ketua Forum Aliansi Muda Nahdlatul Ulama Annas NR. Ia mengatakan As'ad sudah mempunyai perhitungan cukup matang dengan segala resiko yang akan dihadapi. Ia juga menilai memiliki kapasitas dan kapabilitas menjadi katalisator penyatuan seluruh elemen di tubuh Nahdatul Ulama.
"Itulah karakter santri tulen jika dapat perintah dari para kiai pantang baginya menolak," ujar Annas dalam keterangan tertulis soal pemilihan ketua umum PBNU.