TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan hingga saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron di Indonesia. "Saat ini pemerintah terus memonitor distribusi varian Covid-19 melalui sequencing spesimen pelaku perjalanan di tiap pintu masuk yang tersebar di Indonesia. Sampai sekarang belum ditemukan kasus bervarian Omicron," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis, 9 Desember 2021.
Ia berharap sejumlah langkah antisipasi yang telah dilakukan pemerintah sejak dini dapat menutup celah masuk varian Omicron. Menurut Wiku, pemerintah berkomitmen akan mengoptimalisasi kapasitas testing, khususnya alat testing yang memiliki sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi berbagai varian baru Covid-19.
Wiku menyatakan saat ini laboratorium di seluruh Indonesia sudah bisa mendeteksi karakteristik genetik sekitar 500-600 sampel per hari untuk mendukung upaya peningkatan jumlah squensing. "Khususnya spesimen pelaku perjalanan dari negara-negara yang terdeteksi mengalami transmisi komunitas akibat varian Omicron," ujarnya.
Dalam rangka mendukung kebijakan perpanjangan durasi karantina, Wiku menuturkan, pemerintah menjamin ketersediaan fasilitas karantina, baik di Wisma Atlet atau Pasar Rumput dengan kapasitas kamar mencapai 3.700 kamar serta 72 hotel yang tersebar secara nasional.
Sebelumnya, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah temuan varian Omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. "Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini," kata Siti Nadia Tarmizi.
Kemenkes, ujarnya, telah mendalami informasi tersebut kepada petugas laboratorium di wilayah setempat atas laporan empat warga yang diduga terpapar varian Omicron.
Baca juga: Bantah Kabar Ada Varian Omicron di Wilayahnya, Pemkab Bekasi: Ada Kesalahpahaman