TEMPO.CO, Jakarta - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengaku bersyukur dengan keputusan PBNU yang menetapkan pelaksanaan Muktamar NU ke-34, akan tetap dilaksanakan pada 23 dan 25 Desember 2021. Ia mengatakan keputusan ini demi kepentingan bersama.
"Apapun yang terjadi, ijtihad masing-masing, akhirnya kita bertemu juga. Semuanya demi maslahat, demi NU, agar para muasis NU gembira melihat kita saat melihat amanat ini," kata Miftachul Akhyar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Desember 2021.
Sebelumnya, Muktamar akan diubah jadwalnya karena adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 secara nasional yang diterapkan pemerintah. Miftachul sempat mengusulkan agar Muktamar dipercepat, namun anggota PBNU lain ada juga yang ingin Muktamar dimundurkan.
Dari hasil rapat hari ini, diputuskan bahwa penyelenggaraan Muktamar ke-34 adalah sepenuhnya sebagaimana keputusan konferensi Besar NU tanggal 26 September 2021. Hal ini diputuskan seiring dengan kebijakan penarikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 terkait pada masa Natal dan Tahun Baru 2022.
Miftachul bahkan menggelar Konferensi Besar PBNU yang digelar malam ini. Namun dengan rapat di PBNU, pertemuan sempat ditunda. Meski begitu, Miftachul memastikan Konbes akan tetap digelar meski keputusan sudah diambil.
"Akan melanjutkan Konbes dan tak mengubah dari Konbes itu. Tak ada hal intrik-intrik di dalamnya. Yang memperkuat di dalamnya. Hanya itu," kata Miftachul Akhyar.