TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan pemerintah soal potensi ancaman gelombang ketiga Covid-19 usai libur akhir tahun. Indonesia rawan terjadi kembali gelombang Covid-19 karena menurunnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Sekarang yang saya lihat longgar untuk protokol kesehatan dan 3T (testing, tracing, dan treatment) itu. Terutama setelah lonjakan karena varian delta. Ini yang harus diperbaiki," kata Dicky, Selasa, 7 Desember 2021.
Dicky mengatakan upaya mencegah peningkatan kasus oleh pemerintah bukan hanya dengan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Apalagi dengan rencana awal untuk menyamaratakan PPKM di setiap wilayah menjadi level 3 saat periode Natal dan tahun baru.
Upaya mencegah tsunami Covid-19 yang harus dilihat pertama adalah tingkat kerawanan masyarakat yang belum mempunyai imunitas baik karena belum divaksin maupun pernah terinfeksi. "Untuk itu sekarang yang harus dikejar adalah vaksinasi. Saat ini jumlah yang belum divaksinasi masih banyak," ujarnya.
Malihat data cakupan vaksinasi nasional, kata dia, jumlah penduduk yang belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama masih berkisar 30-40 persen. Berkaca dari cakupan vaksinasi tersebut masih banyak orang yang rawan saat peningkatan kasus mulai terjadi. "Nah itu menjadi potensi gelombang Covid-19 usai libur Nataru."
Menurut dia, kebijakan PPKM yang saat ini diterapkan hanya menjadi salah satu instrumen untuk melindungi orang yang belum memiliki imunitas. Namun kebijakan PPKM itu tidak serta merta menjadi satu-satunya upaya untuk mencegah gelombang Covid-19 kembali terjadi. "Untuk mencegah gelombang Covid-19 adalah dengan vaksinasi, 3T, 5M, yang harus dijaga dan ditingkatkan," ujarnya.
Meningkatkan vaksinasi dan protokol kesehatan menjadi cara yang paling ampuh dalam merespons varian apapun dari virus Corona. Termasuk varian omicron yang kini telah menyebar di berbagai negara, dan diangggap lebih cepat penularannya dari varian delta.
Sedangkan PPKM hanya salah satu instrumen untuk melindungi orang yang belum memiliki imunitas ini. Tidak serta merta PPKM menjadi satu-satunya upaya untuk mencegah gelombang ketiga. Tapi harus dengan vaksinasi, 3T, dan 5M, yang harus dijaga dan ditingkatkan. Termasuk dalam merespon varian apapun seperti Omicron yang sudah mulai merebak ke berbagai negara.
"Sampai sekarang negara tidak ada yang siap menghadapi varian baru ini. Yang harus dilakukan adalah mempercepat vaksinasi, dan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan."