INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan sertifikat penghargaan kepada 200 lebih dokter dan perawat (Tenaga Kesehatan/Nakes) dari RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan 200 lebih Relawan 4 Pilar, yang terlibat dalam vaksinasi Covid-19 Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Senin, 1 November 2021.
Sejak pandemi Covid-19, GERAK BS konsisten membantu pemerintah dan masyarakat menanggulangi dampak pandemi terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. "Bergotong royong dengan berbagai pihak, GERAK BS telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada sekitar 15 ribu tenaga kesehatan, lansia, pekerja sektor pariwisata, pelajar, dan atlit olahraga motor. Selain membantu pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, juga membantu beban keuangan negara. Karena seluruh biaya teknis penyelenggaraan seperti jarum suntik, tempat, dan lain sebagainya ditanggung oleh GERAK BS bersama para donatur. Pemerintah menyiapkan vaksinnya," ujar Bamsoet.
Turut hadir antara lain Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih dr Jack Pradono Handono, Kepala Puskesmas Kebayoran Lama drg. Rully D.Anggreini, dan Wakil Camat Johar Baru Muhammad Iqbal. Hadir pula Ketua Umum GERAK BS Dwi Aroem Hadiatie, Wakil Ketua Umum GERAK BS Amriyati Amin, dan Sekretaris Jenderal GERAK BS Ratu Dian.
Bamsoet menjelaskan, per 31 Oktober 2021, Indonesia sudah menyuntikan vaksinasi ke-1 kepada 119.662.248 warga. Sementara vaksinasi ke-2 sudah dilakukan kepada 73.698.983 warga. Sedangkan vaksinasi ke-3 sudah dilakukan kepada 1.134.177 tenaga kesehatan. Sukses ini membuat Indonesia di posisi ke-5 dunia sebagai negara yang paling banyak menyuntikkan vaksin Covid-19.
"Di peringkat pertama ada Tiongkok yang sudah memberikan 2,2 miliar dosis vaksin, dibuntuti India dengan 1,05 miliar dosis vaksin, Amerika Serikat dengan 420,6 juta dosis vaksin, dan Brazil dengan 276,6 juta dosis vaksin. Indonesia terbaik di ASEAN, dan nomor tiga di Asia," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, positivity rate Indonesia juga terus membaik. Per 31 Oktober 2021 sudah berada di 0,4 persen. Berada jauh dibawah standar WHO yang menempatkan positivity rate sebesar 5 persen.
Namun, imbuh Bamsoet, semua pihak harus waspada. Jika lengah mengendurkan vaksinasi dan lengah menerapkan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin Indonesia akan memasuki gelombang ketiga Covid-19.
"Per 31 Oktober 2021, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 4.244.358 jiwa. Sebanyak 4.088.635 jiwa diantaranya sembuh, sebanyak 143.405 meninggal dunia, dan 12.318 diantaranya masih dalam penyembuhan. Kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, vaksinasi harus tetap digencarkan, dan protokol kesehatan harus tetap dijalankan," ujar Bamsoet. (*)