TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan ada enam strategi utama untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 pada akhir tahun. Strategi itu dijalankan agar tren penurunan kasus yang tengah berlangsung tetap terjaga.
“Keberhasilan kita saat ini dalam menurunkan kasus Covid-19 tak boleh putus,” ujar Jhonny dalam keterangannya, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, Jhonny Plate mengungkapkan bahwa mobilitas masyarakat cenderung meningkat selama libur Natal dan tahun baru. Akibatnya, angka kasus dan angka kematian Covid-19 melonjak tajam. Kali ini, pemerintah lebih siap mengantisipasinya dengan sinergi sejumlah langkah.
Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat. “Kami ingatkan sekali lagi, penurunan level PPKM bukan berarti masyarakat bisa bereuforia. Kita harus tetap waspada menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas,” kata Jhonny.
Kedua, pemerintah berupaya meningkatkan laju vaksinasi lansia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Tujuannya, kata Jhonny, untuk menekan angka kematian dan perawatan rumah sakit apabila terjadi gelombang berikutnya. Pasalnya, vaksinasi terbukti efektif untuk menurunkan risiko kesehatan saat terinfeksi virus corona.
Ketiga, pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi anak, agar saat libur Natal dan tahun baru imunitas anak sudah terbentuk.
Keempat, seiring dibukanya penerbangan internasional, Jhonny mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan prokes ketat, utamanya ke Bali. Hal ini menyusul dibukanya Bandara Ngurah Rai pada 14 Oktober 2021.
Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga di daerah tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Keenam, pemerintah terus mengkampanyekan protokol kesehatan guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
Jhonny juga mengimbau panitia penyelenggara Natal untuk mematuhi surat edaran Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan. Tujuannya, menekan risiko penularan Covid-19, sekaligus memberi rasa aman pada masyarakat yang merayakan Natal.
“Butuh kerja sama yang baik dari seluruh pihak agar Indonesia berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional,” ucapnya.