Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Iskandar Alisjahbana, Teringat Satelit Palapa

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, BANDUNG:— Ketika Ibu Kota tengah menyiapkan Asian Games untuk pertamakalinya pada 1963, sejumlah dosen Institut Teknologi Bandung tak kalah sibuk. Mereka bukan bagian panitia acara, tapi tengah berupaya agar acara olahraga akbar negara-negara se-Asia itu bisa juga disaksikan warga Bandung. Caranya, mereka membuat stasiun relay televisi yang belum ada di Bandung.

Gagasan membuat pemancar relay itu dilontarkan Iskandar Alisjahbana. “Beliau waktu itu masih dosen baru tapi energik,” kata Profesor. Reka Rio yang saat itu masih menjadi asisten dosen di Departemen Elektronik ITB.

Reka Rio, masih mengingat jelas bagaimana dia harus membawa peralatan alisjahbanamembangun pemancar yang lokasinya di puncak sisi lereng barat Gunung Tangkuban Perahu itu. “Sopirnya waktu itu Arifin Panigoro,” katanya, Rabu (17/12).

Singkatnya, upaya Iskandar dan teman-temannya itu berhasil. Acara akbar itu mereka saksikan bersama Mashudi, Gubernur Jawa Barat ketika itu. Warga Bandung yang punya televisi pun akhirnya bisa ikut menjadi saksi mata perhelatan tersebut.

Sukses menghadirkan Asian Games, Iskandar lalu mencetuskan pembuatan satelit domestik Palapa. “Pada 1974, beliau mencetuskan SKSD Palapa di Aula Barat ITB ini,” kata Dekan Sekolah Tinggi Elektronik dan Informatika ITB Adang Suwandi. Sistem Komunikasi Satelit Domestik itu diluncurkan 1976.

Kiprah Iskandar dalam bidang telekomunikasi negeri ini dimulai setelah lulus sebagai Sarjana Muda pada 1951 dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang kemudian menjadi ITB Departemen Elektronik. Studinya berlanjut ke Electrical Engineering Department, TH Muenchen, Jerman dan jurusan yang sama di TH Damstadt, Jerman hingga meraih gelar Diploma Engineering dan Doktor Engineering. Semua itu ditempuhnya selama kurun 1954-1960.

Di Jerman, Iskandar Alisjahbana sempat menjadi research engineer di Pintsch Electro Lab, Munich dan Central Lab of Siemens & Halske, Munich. Putra sulung pujangga Sutan Takdir Alisjahbana itu kemudian menjadi dosen elektronik ITB sejak 1960 hingga pensiun 1996.

Selama di ITB, lelaki kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1931 itu memegang sejumlah jabatan. Pada 1964-1966, dia menjadi Ketua Laboratorium Komunikasi Radio Departemen Teknik Elektro ITB. Pada 1965-1967, menjadi Ketua Badan Riset Telekomunikasi Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iskandar menyandang Ketua Jurusan Eletronik ITB sepanjang 1966-1968. Pada 1966, dia menjadi Guru Besar Teknik Elektro ITB untuk bidang telekomunikasi.

Selain berkiprah pada hal keilmuan, Iskandar juga merintis PT Radio Frequency Communication dan menjadi Presiden Direktur antara 1970-1974. Pada 1972, dia menjadi senior entrepreunership di East West Centre, Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
Selepas jabatan di perusahaannya habis, Iskandar diangkat menjadi Dekan Fakultas Teknologi ITB pada 1972-1974. Setelah itu dia menjadi Wakil Ketua Lembaga Penerbangan Nasional selama 1974-1976. Saat itu, ia mencetuskan pembuatan satelit Palapa dan mewakili Indonesia dalam UN Panel Meeting on Satelite di Tokyo, Jepang.

Iskandar pernah menjabat sebagai Rektor ITB pada 1976-1978. Mulai 1992 hingga akhir hayatnya, dia tercatat sebagai pendiri dan Komisaris PT Pasifik Satelit Nusantara. Jabatan terakhirnya adalah Ketua Majelis Wali Amanat ITB 2001-2004.

Selain mencetuskan satelit, Iskandar juga berjasa menggagas tele blackboard, yaitu sebuah teknologi yang bisa merekam tulisan tangan di atas papan elektronik. Surat itu bisa dikirim ke lokasi yang jauh melalui gelombang radio atau televisi.

Sepanjang hidupnya, Iskandar Alisjahbana mendapat empat pernghargaan pentinng dari pemerintah. Yaitu tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya 1998 dari Presiden RI, Bintang Mahaputra Utama 1999 dari Presiden RI, Penghargaan Sarwono Prowirohardjo 207 sebagai pakar teknologi dari LIPI, dan anugerah Sewaka Winayaroha 2007 dari Dirjen DIKTI.

Profesor. Doktor. Ing. Iskandar Alisjahbana wafat Selasa malam, 16 Desember 2008, di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung pada usia 77 tahun. Suami Prof. Anna Alisjahbana itu dimakamkan hari ini, Rabu, 17 Desember di samping makam ayahnya, Sutan Takdir Alisjahbana di desa Tugu, Bogor. Selain seorang istri, Iskandar meninggalkan tiga orang anak dan 6 cucu.

ANWAR SISWADI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

12 Maret 2023

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

Almarhum istri Moeldoko itu akan dimakamkan usai salat Dzuhur di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Tangerang Selatan.


Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

24 Februari 2023

Thomas H Lee, presiden dan CEO, Thomas H. Lee Capital LLC, berbicara dalam The Year After the Year of Private Equity: What Now? panel pada Konferensi Global Institut Milken 2008 di Beverly Hills, California 29 April 2008. REUTERS/Phil McCarten (AS)
Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

Miliarder Amerika Serikat, Thomas H Lee, yang dianggap sebagai pelopor investasi ekuitas swasta dan pembelian dengan leverage, meninggal pada usia 78


Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

16 Februari 2023

Pada tahun 2010, penggemar Yoga, Raquel Welch, mengungkapkan beberapa penyesalan bahwa banyak dari awal karirnya yang hanya difokuskan pada lekuk tubuh indahnya. Likecinema.net
Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

Raquel Welch, aktris top Hollywood tahun 1960-1970-an, meninggal dalam usia 82 tahun, Rabu, 15 Februari 2023.


Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

1 Oktober 2022

Pertandingan antara Antonio Inoki dan Muhammad Ali pada 26 Juni 1976 di Tokyo. Kyodo/Reuters
Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

Antonio Inoki, bintang gulat Jepang, politisi, dikenal luas karena melawan petinju legendaris Muhammad Ali, meninggal karena sakit langka


SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

21 Agustus 2022

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut berbela sungkawa pada Emil Dardak, anak dari almarhum Hermanto Dardak di kediaman rumah duka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu, 20 Agustus 2022. TEMPO/Magang/Haninda Hasyafa
SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

SBY menyampaikan dukacita mendalam terhadap wafatnya Hermanto Dardak.


Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

9 Agustus 2022

Aktris Olivia Newton John melambai saat dia tiba di sesi pemotretan film
Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

Penyanyi Olivia Newton-John, yang melejit ke puncak tangga lagu pop dunia pada 1970-an dan 1980-an meninggal dalam usia 73 tahun


Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

11 Januari 2022

Tokoh cendekiawan dari etnis minoritas Muslim Uighur, Ilham Tohti, mendapat penghargaan Sakharov Prize untuk kategori Kebebasan Berpikir dari Parlemen Eropa. Penghargaan diterima oleh putrinya Jewher Ilham dan diberikan oleh Presiden Parlemen Eropa, David Sassoli. Situs Europarl
Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli meninggal pada Selasa karena sakit,


Kenang Rachmawati Soekarnoputri, Majelis Syuro PKS: Sosok Patriotik

3 Juli 2021

Putri Presiden pertama Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, bersama Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf al-Jufri dan Wakil Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman. Dok: PKS
Kenang Rachmawati Soekarnoputri, Majelis Syuro PKS: Sosok Patriotik

Menurut Salim Segaf, banyak kesamaan pandangan antara PKS dan Rachmawati Soekarnoputri dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa.


Jokowi Ucapkan Bela Sungkawa atas Meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri

3 Juli 2021

Keluarga berada disamping mobil jenazah yang membawa almarhumah Rachmawati Soekarnoputri di Rumah Duka Rumah Sakit Pusat Angakatan Darat (RSPAD), Jakarta, Sabtu 03 Juli 2021. Pada 26 Juni 2021 lalu, Rachmawati dikabarkan positif Covid-19 dan dilarikan ke rumah sakit. Tempo/Nurdiansah
Jokowi Ucapkan Bela Sungkawa atas Meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri

Rachmawati Soekarnoputri meninggal di RSPAD Gatot Subroto, hari ini, di usia 70 tahun.


Neta S Pane Meninggal karena Covid-19

16 Juni 2021

Neta S. Pane. dok.TEMPO
Neta S Pane Meninggal karena Covid-19

Yon mengatakan sebelum meninggal, Neta S Pane sempat dirawat di rumah sakit karena Covid-19 sejak 5 Juni 2021.