Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

image-gnews
Sukarni Kartodiwirjo. Foto: IKPNI
Sukarni Kartodiwirjo. Foto: IKPNI
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSukarni Kartodiwirjo merupakan salah satu tokoh yang berperan jelang kemerdekaan Indonesia. Bersama golongan muda, ia merencanakan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta.

Sukarni lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 14 Juli 1916. Bersama Wikana, Chaerul Saleh, dan tokoh muda Indonesia lain, Sukarni "menculik" Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk meyakinkan keduanya agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 

Sukarni merupakan lulusan HIS, MULO, Kweekschool, dan Volks Universiteit. Karier politiknya melonjak cepat. Pada 1931, dia menjadi anggota Indonesia Muda. Dua tahun kemudian PID (polisi rahasia pemerintah kolonial) berkali-kali menangkapnya karena aktivitas politiknya.

Untuk menghindari penangkapan tersebut, Sukarni menyelamatkan dirinya dengan keluar dari Kota Batavia. Berdasarkan situs Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI), ikpni.or.id, Sukarni lari ke Jawa Timur. Ia sempat bersembunyi di Pondok Pesantren di Kediri, kemudian di Pondok Pesantren di Banyuwangi. Kepemimpinan PB Indonesia Muda dialihkan kepada Ruslan Abdulgani.

Dalam pelariannya, Sukarni dari Banyuwangi menyebrang ke Pulau Kalimantan pada 1938. Ia menggunakan nama samaran Maidi. Pada 1941, ia tertangkap PID di Balikpapan. Dari penjara Balikpapan, Sukarni dipindahkan ke penjara Samarinda, Surabaya dan Batavia. Di pengadilan, ia divonis hukuman pembuangan ke Boven Digul.

Namun, Sukarni berhasil bebas dari pengasingannya setelah pemerintah pendudukan militer Jepang membebaskan seluruh tahanan politik. Sukarni ketika itu tergabung sebagai pegawai Sendenbu (Departemen Propaganda) dengan pangkat Yong-te Gyoseikan (pegawai tinggi tingkat empat).

Para tokoh muda yang direkrut oleh pemerintah pendudukan Jepang akhirnya direkrut untuk membentuk Angkatan Baru Indonesia dengan sekretariat di Jalan Menteng 31. Ketika itu Pemerintah Jepang mengangkat Sukarni sebagai Ketua Asrama Menteng 31.

Penghuni Asrama Menteng 31 kerap mengadakan kegiatan yang mengundang para pemuda dengan menghadirkan penceramah dari para tokoh perjuangan kemerdekaan di antaranya adalah Bung Karno, Bung Hatta dan Sultan Sjahrir. Adapun topik yang sering menjadi pembahasan perkembangan perang Asia Timur Raya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sekretariat tersebutlah Sukarni bersama tokoh golongan muda lainnya merencanakan penculikan Bung Karno dan Bung Hatta. Penculikan tersebut berjalan lancar karena mendapat dukungan dari komandan PETA di Jakarta dan Purwakarta. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke luar dari Jakarta menuju Rengasdengklok yang merupakan wilayah komando PETA Purwakarta.

Ketika rapat tentang persiapan proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi, Sukarni yang mengusulkan agar teks proklamasi hanya ditanda-tangani Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pascakemerdekaan Indonesia, Sukarni memprakarsai untuk mengambil alih Jawatan Kereta Api, Bengkel Manggarai, dan stasiun-stasiun kereta api menjadi milik pemerintah RI pada 3 September 1945.  Sukarni turut mengambil alih kantor berita radio yang digunakannya untuk menyiarkan kebijakan pemerintah.

GERIN RIO PRANATA

Baca juga:

Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Ikut Upacara Virtual HUT RI Ke-76 di Istana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

4 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

5 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

7 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

12 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

26 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

33 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Sarasehan Eksponen Alumni dan Aktivis GMNI di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023. Ganjar Pranowo menerima deklarasi dukungan pada Pilpres 2024 dari eksponen alumni dan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam acara sarasehan nasional sebagai Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang. TEMPO/M Taufan Rengganis
70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.


Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

45 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.


64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

50 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

64 tahun lalu, pada 5 Maret 1960 Presiden Sukarno membubarkan DPR dan mengganti namanya menjadi DPR-GR. Apa alasannya?


Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

50 hari lalu

Sejarawan JJ Rizal mendatangi orang tua siswa dan tim kuasa hukum yang menolak penggusuran SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Kecamatan Beji, Depok, Rabu, 3 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

Dalam sidang Rocky Gerung, JJ Rizal mengulas sejarah saat Bung Hatta menggunakan kata-kata kasar dalam tulisannya di Koran Daulat Ra'jat


Isi Lengkap Dialog Imajiner Anies Baswedan kepada Bung Hatta yang Viral

58 hari lalu

Anies Baswedan menatap lukisan Mohammad Hatta, 2 November 2023. Instagram/Anies Baswedan
Isi Lengkap Dialog Imajiner Anies Baswedan kepada Bung Hatta yang Viral

Belakangan video Anies Baswedan saat melakukan dialog imajiner dengan Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta alias Bung Hatta viral.