INFO NASIONAL-Pandemi Covid-19 terus memberikan tekanan pada sektor perekonomian dan ketenagakerjaan. Pemerintah menyatakan komitmennya untuk melindungi dunia usaha dan pekerja/buruh.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa melindungi dunia usaha berarti melindungi tenaga kerja. Sebab itu, berbagai dampak yang muncul akibat pandemi Covid-19 harus dihadapi bersama-sama antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja.
"Hal ini tentunya merupakan masalah kita bersama sebagai bangsa yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah," kata Menaker Ida di Jakarta, Sabtu, 24 Juli 2021.
Bagi dunia usaha, pemerintah sudah memberikan sejumlah dukungan seperti percepatan vaksinasi kepada pekerja yang bekerja pada sektor-sektor yang masih diperbolehkan untuk beroperasi, memperpanjang berbagai stimulus ekonomi yang sebelumnya telah diberikan kepada sektor industri, hingga memberikan bantuan produktif untuk usaha mikro terhadap UMKM.
"Pemerintah sudah memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada pengusaha untuk mengatasi dampak Covid-19, agar perekonomian masyarakat bergerak seiring dengan pemulihan ekonomi nasional," ujar Ida.
Bagi pekerja, saat ini Kemnaker sedang melakukan mematangkan pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja yang terdampak pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kebijakan BSU dikeluarkan untuk mencegah pengusaha memutuskan hubungan kerja dengan pekerjanya, serta membantu pekerja yang dirumahkan atau berkurang gajinya karena pembatasan jam kerja," katanya.
Saat ini, Kemnaker sedang dalam menyusun regulasi untuk pelaksanaan BSU serta terus mematangkan koordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk dengan Dinas Ketenagakerjaan di daerah. "Pemberian BSU diharapkan juga mampu meningkatkan daya beli dan menjaga tingkat kesejahteraan pekerja/buruh," ucap Ida.
Ida menambahkan, pemerintah juga akan memprioritaskan Kartu Prakerja bagi para korban PHK. Kemnaker juga melangsungkan program reguler perluasan kesempatan kerja yang juga membantu masyarakat di masa pandemi. Program ini berupa program padat karya untuk 45 ribu orang dan tenaga kerja mandiri melalui wirausaha produktif untuk 100 ribu orang.
Melalui berbagai dukungan ini, Ida berharap pengusaha terus melakukan dialog secara bipartit dengan pekerjanya untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak. keberlangsungan usaha serta para tenaga kerjanya harus terus terjaga, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
"Saya yakin dan percaya apabila pengusaha dan pekerja/buruh saling terbuka dan berdialog mengenai masalah yang sedang dihadapi maka akan mendapatkan solusi dan jalan keluar yang dapat diterima oleh kedua belah pihak," kata Ida.(*)