TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mahesa Paranadipa Maikel, mengatakan saat ini kebutuhan pasokan oksigen di rumah sakit-rumah sakit meningkat 2-3 kali lipat. Hal ini seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kondisi hari ini tidak sama dengan kondisi beberapa bulan lalu. Saat ini hampir 90 persen pasien di ruang isolasi butuh oksigen," kata Mahesa saat dihubungi, Senin, 5 Juli 2021.
Ia mengatakan persoalan muncul ketika produsen pasokan oksigen tidak bisa memenuhi kebutuhan kebanyakan rumah sakit. Alhasil pasokan dan permintaan tak lagi seimbang.
Di Kudus, Mahesa mengatakan krisis sudah terasa sejak sebulan lalu. Sedangkan di Jabodetabek, kata dia, sudah hampir 2 minggu ini mengalami krisis. Rumah sakit di daerah lain seperti Bandung juga telah melaporkan kondisi serupa.
Mahesa mengatakan selain terbatasnya perusahaan penyedia layanan pasokan oksigen, juga muncul lonjakan permintaan isi ulang dari masyarakat.
"Masyarakat panik tidak mendapat oksigen, meskipun mungkin kondisinya belum membutuhkan oksigen. Sekarang marak masyarakat membeli tabung oksigen," kata Mahesa.
Melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia memicu banyaknya fasilitas kesehatan kolaps. Situasi ini diperparah dengan kebutuhan oksigen yang sulit bagi para pasien. Tercatat dalam beberapa pekan terakhir, angka kematian di Indonesia selalu hampir menembus rata-rata 500 kasus per harinya.
Baca juga: Kota Bogor Langka Oksigen Akibat Pasien Covid-19 Bertambah