TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo mengenang sosok Harmoko semasa menjadi Menteri Penerangan era Soeharto. Harmoko berpulang pada Ahad, 4 Juli 2021 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Menurut Bamsoet, sapaan Bambang, di era Harmoko-lah harga-harga kebutuhan pokok rakyat terkendali karena kerap diumumkan. Ia mengenang Harmoko yang muncul di televisi untuk mengumumkan harga-harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca Juga:
"Seperti harga cabe keriting dan lain-lain, untuk mencegah para spekulan bermain," ujar politikus Golkar ini via pesan singkat pada Ahad malam, 4 Juli 2021.
Menurut Bamsoet, sebelum meninggal, Harmoko sudah menderita sakit Parkinson ringan sejak beberapa tahun belakangan. "Sakitnya sudah tahunan, light Parkinson."
Meski sakit menahun, kata Bamsoet, Harmoko memiliki semangat hidup yang luar biasa. Ia menyebut Harmoko masih kerap hadir di acara-acara besar Partai Golkar kendati harus duduk di kursi roda.
Bamsoet mengatakan Harmoko adalah politikus senior, guru, sekaligus panutan banyak kader Golkar. "Perjalanan hidupnya luar biasa," kata Bamsoet.
Pria kelahiran 7 Februari 1939 itu pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan di era Orde Baru dan menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat di era Presiden Habibie. Harmoko juga sempat menjadi Ketua Umum Golkar pada 1993-1998. "Jujur, kami semua merasa kehilangan," kata Bambang Soesatyo.