TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan mengakui korban pelecehan seksual rentan mendapat serangan balik. Pernyataan Komnas ini menanggapi serangan terhadap korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh YouTuber, Gofar Hilman.
Komisioner Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan serangan balik yang paling sering adalah justru menyalahkan korban, bahkan dalam beberapa kasus menuntut balik korban.
"Apalagi dalam kasus pelecehan seksual, latar belakang korban, gerak-gerik, busana dan ruang pergaulannya kerap dijadikan pembenar pada sikap penyangkalan dan menyalahkan perempuan korban," ujar Komisioner Komnas Andy Yentriyani melalui pesan teks pada Kamis, 10 Juni 2021.
Andy mengatakan menuturkan pelecehan seksual yang dialami seseorang kepada publik adalah hal sulit. Sebab, membutuhkan keberanian untuk mengingat kembali pengalaman yang traumatis juga untuk menghadapi serangan balik dari pengungkapannya itu.
Dalam beberapa kasus, Andy mengatakan bahkan ada kelompok orang yang malah mendukung terduga pelaku. Kondisi serupa inilah yang menghambat korban untuk dapat melaporkan kasusnya sedari awal.
Komnas Perempuan berharap, pengungkapan kasus oleh @quween**** dapat memantik perempuan lain yang pernah menjadi korban serupa untuk berani melapor. "Komnas Perempuan mengajak semua pihak untuk mendukung upaya korban, dengan mendengarkan pengalaman mereka, jangan disudutkan," kata Andy soal dugaan pelecehan seksual oleh Gofar Hilman.
Baca juga: Pengguna Twitter Mengaku Gofar Hilman Melecehkannya di Malang, Tiga Tahun Lalu