TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Kampung Kimak, Distrik Ilaga Utara, Papua, Abelom Kogoya mengajak warganya untuk tidak terprovokasi Organisasi Papua merdeka (OPM). Abelom menyatakan aktivitas OPM yang saat ini dilabeli sebagai kelompok teroris, belakangan semakin masif di daerah mereka.
Saat ditemui di Kimak, Abelom mengaku sempat diancam akan ditembak mati oleh OPM pimpinan Numbuk Telenggen. Namun, hal itu tidak menciutkan nyali Abelom.
"Masyarakat harus tetap tenang, tidak terpengaruh maupun terprovokasi oleh ulah teroris OPM karena aparat TNI/Polri senantiasa siap menjaga keamanan warga di Papua," kata Abelom, dalam keterangan tertulis yang dibagikan Kepala penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa, Rabu, 5 Mei 2021.
Dalam keterangan itu, tokoh agama setempat, Pendeta Menaser Labene, menuturkan bahwa OPM juga sempat mengusik ketenangan warga yang bermukim di wilayah Muara, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak. Pada Ahad lalu, OPM juga dilaporkan membakar gedung SD Mayuberi, perumahan guru, gedung lama puskesmas, serta merusak fasilitas jalan dan jembatan yang menghubungkan kampung-kampung terdekat.
Terkait pembakaran ini, Kepala penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan langkah pemerintah mengelompokkan OPM menjadi organisasi teroris tidak salah. Suriastawa menyebut OPM selalu melakukan teror baik melalui pembunuhan, kekerasan bersenjata yang menyasar aparat dan masyarakat sipil, serta melakukan perusakan sarana umum dengan membakar sekolah, puskesmas, dan lain-lain.
"Aparat keamanan akan mengejar dan menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, baik kepada masyarakat Papua maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan," kata Suriastawa.