TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PAN (Partai Amanat Nasional) Saleh Partaonan Daulay menyatakan belum mendapatkan informasi utuh ihwal partainya mendapat tawaran bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo.
Saleh mengatakan PAN justru mendengar informasi itu dari pengamat dan media massa.
"PAN hingga kini masih dalam posisi menunggu," kata Saleh dalam keterangan video pada Sabtu, 17 April 2021.
Menurut Saleh, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Presiden berhak melakukan evaluasi terhadap jajaran pembantunya. Meski begitu, PAN sangat mengapresiasi jika tawaran bergabung ke kabinet itu benar terjadi.
Dia memastikan PAN bakal melakukan sejumlah langkah untuk menindaklanjuti jika mendapat tawaran bergabung di kabinet.
PAN kembali dikabarkan akan bergabung ke kabinet Jokowi seiring dengan mencuatnya kabar reshuffle belakangan ini. Presiden Jokowi bahkan dikabarkan sudah memanggil politikus PAN.
Saleh Daulay tak secara spesifik menanggapi pertanyaan Tempo perihal kader PAN yang dipanggil oleh Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan bisa saja Jokowi merangkul PAN sebagai representasi kelompok Muhammadiyah.
"Pada periode kedua ini, hanya satu kekurangan Jokowi, yakni kurang merangkul kalangan Muhammadiyah. PAN relatif representasi Muhammadiyah," kata Adi kepada Tempo pada Rabu, 14 April 2021.
Baca: Isu Reshuffle Kabinet, Muhammadiyah: Belum Ada Komunikasi
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA