TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan ayahandanya yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, tersenyum ketika pertama kali mendengar kabar rencana kudeta partai yang melibatkan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
"Pak SBY senyum, senyum Pak SBY selalu mengandung banyak arti," kata AHY di kantor Tempo, Jakarta, Kamis, 15 April 2021.
AHY mengatakan arti senyum Yudhoyono yang pertama ialah kekecewaan, rasa marah, dan sedih. Menurut dia, kekecewaan itu diungkapkan langsung oleh Yudhoyono.
"Diungkapkan, tapi beliau tidak panik, senyum tadi," kata AHY.
AHY mengatakan Yudhoyono kecewa ada pihak eksternal yang hendak mengambil alih partainya. Dia pun menilai wajar Yudhoyono marah karena upaya merampas partai itu dilakukan dengan menebar fitnah dan mengadu domba.
Menurut AHY, upaya kudeta itu bukan akan cuma mengambil alih kursi ketua umum. Namun semua yang telah dibangun di Partai Demokrat pun akan turut dirampas.
"Semua yang telah dibangun ini bisa dirampas. Jadi sebetulnya menegasikan beliau juga dan semua," ujar AHY.
Selain kekecewaan, AHY mengatakan senyum Yudhoyono juga menyiratkan keyakinan. Masalah kudeta ini dinilai sekaligus menjadi tantangan dan momentum pembuktian diri bagi AHY.
"Tapi juga this is your game, this is your opportunity to shine. Ada begitunya. Senyum Pak SBY itu begitu isinya," kata AHY.
AHY bercerita, ia melaporkan adanya rencana kudeta Partai Demokrat kepada Yudhoyono sekitar tiga hari setelah mendengar laporan dari pengurus daerah menjelang akhir Januari lalu. Sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, kata AHY, Yudhoyono memang memiliki kewenangan untuk membahas persoalan-persoalan strategis di partai.
Tak panik mendengar kabar rencana kudeta itu, Yudhoyono menyerahkan penyelesaian masalah kepada AHY. Meski begitu, Yudhoyono menyatakan siap turun gunung untuk membantu Demokrat dan putra sulungnya itu.
"This is your game, maksudnya bukan Bapak lagi sebetulnya, tapi kecuali ada hal-hal tertentu beliau mengatakan saya siap turun gunung," kata AHY.
Partai Demokrat didera isu kudeta sejak akhir Januari lalu. Segelintir kader dan mantan kader lantas menggelar Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada 5 Maret lalu dan mengangkat Moeldoko menjadi ketua umum.
Lalu pada 31 Maret, Kementerian Hukum dan HAM menyatakan menolak pendaftaran hasil KLB kubu Moeldoko. Kini, polemik Demokrat di bawah kepemimpinan AHY melawan kubu KLB Deli Serdang bergeser ke pengadilan negeri.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: Gugatan Baru AHY: Sasar yang Mengaku Jubir dan Pakai Atribut Partai Demokrat