TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, memastikan program pemberian vaksin Covid-19 tetap berjalan bulan ini, meski suplai berkurang karena kebijakan embargo di beberapa negara.
"Tetap jalan. Hanya kita fokus pada lansia dan guru atau tenaga pendidik," kata Nadia kepada Tempo, Kamis, 8 April 2021.
Nadia mengungkapkan lansia dan guru diprioritaskan karena pemerintah hanya akan mendistribusikan 7 juta vaksin pada April. Karena terganggunya suplai vaksin, Nadia menyebut, laju vaksinasi Covid-19 yang rencananya akan ditingkatkan tidak bisa dilakukan.
"Bulan April itu rencana peningkatan dosis sampai rata-rata 500 ribu dosis tidak bisa dilakukan," ujarnya.
Banyak negara-negara Eropa dan beberapa negara di Asia, seperti India, Filipina, Papua Nugini, serta beberapa negara di di Amerika Selatan seperti Brasil, mengalami lonjakan ketiga dari kasus Covid-19. Akibatnya, negara-negara yang memproduksi vaksin Covid-19 di lokasi tersebut mengarahkan agar produksi vaksin tidak boleh diekspor (embargo) dan hanya boleh dipakai di negara masing-masing.
Hal itu telah mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk Indonesia. Sehingga jumlah vaksin Covid-19 yang tadinya tersedia untuk Maret dan April, masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis, hanya bisa dapat 20 juta dosis.
Baca juga: DPR Apresiasi Menkes Budi Transparan soal Imbas Embargo Vaksin Covid-19
FRISKI RIANA