Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengosongan Balla Lompoa Diwarnai Kericuhan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif ,  Sungguminasa: Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gowa meminta agar semua pihak termasuk keluarga Kerajaan Gowa untuk mengosongkan Balla Lompoa yang dulunya adalah kediaman sekaligus pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Pengosongan ini ditujukan untuk pelaksanaan Festival Keraton Nusantara ke-VI yang akan digelar 14 November.


Proses pengosongan ini telah berlangsung sejak semalam, dimana pihak Pemda memberikan batas waktu pengosongan hari ini, Sabtu (8/11). Selama proses ini berlangsung, sejumlah mahasiswa asal Gowa melakukan orasi yang berisi menolak pengosongan ini, sementara orasi berlangsung tiba-tiba terjadi keribukan. Padahal saat itu Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo, sedang berada di Balla Lompoa.

Sebelum Ichsan datang memastikan Balla Lompoa telah kosong, puluhan satpol pamong praja datang lebih dahulu untuk memeriksa pengosongan dan masih menurunkan beberapa meja dan lemari.

Andi Maddusila Andi Idjo, putra ke-4 Raja Gowa terakhir yakni Raja Gowa ke-36 Andi Ijo Daeng Mattawang, Karaeng Lalolang, mengatakan pemerintah
menjadikan alasan festival keraton ini untuk menyuruh kami pindah. Padahal kami ini adalah pelaku budaya yang membantu pemerintah untuk menggalakkan pariwisata. "Kita ini seperti kaki lima yang mau digusur begitu saja oleh Bupati dari rumah kami sendiri," katanya.

Sebelum pengosongan, jumlah keluarga kerajaan Gowa dan pelayan yang tinggal di Balla Lompoa sekitar 20 orang atau 6 kepala keluarga (KK). Diantaranya Putri ke-2 Raja Gowa Ke-36 Andi Merna Petta Puji bersama suaminya Andi Mochtar Pattakio.

Balla Lompoa ini dibangun 1936, setelah Raja Gowa ke-35, I Mangngi-mangngi Daeng Matutu, Karaeng Bontonompo yang bergelar Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin. Diperuntukkan sebagai kediaman dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan kerajaan Gowa. Saat Raja Gowa ke-35 wafat kemudian digantikan putranya Andi Ijo Daeng Mattawang, Karaeng Lalolang yang menjadi Raja Gowa terakhir yakni ke-36.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itulah pemerintahan berubah dari bentuk swapraja menjadi swatantra, yakni daerah otonom tingkat II, dan Andi Ijo diangkat menjadi kepala daerah. Berakhirnya sistem pemerintahan kerajaan Gowa maka Balla Lompoa berubah status dari istana kerajaan menjadi museum. Berdasarkan SK Bupati BKDH TK II Gowa No 77/AU/1973 tanggal 11 Desember 1973. Selain museum juga menjadi pusat kebudayaan Makassar Gowa.

Balla Lompoa sebagai museum ini adalah tempat penyimpanan benda-benda pusaka Kerajaan Gowa, salah satunya adalah Salokoa yang merupakan Mahkota Ratu Gowa Pertama I Tumanurung.


Irmawati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

23 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

27 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

4 Maret 2024

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.