Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira mengatakan instruksi pengamanan intensif itu telah disampaikan pada para Kepala Kepolisian Daerah, terutama Provinsi kampung halaman ketiga terpidana.
"Instruksinya sudah lama disampaikan. Kami menjamin kondisi akan aman," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Jumat (07/11).
Abubakar menegaskan, hingga kini belum terjadi gangguan keamanan yang cukup berarti, akibat dari kebijakan eksekusi mati 3 terpidana bom Bali I. Namun demikian, polisi tetap melakukan antisipasi dengan mengerahkan segenap personilnya di titik-titik rawan seperti perbatasan. "Pelaksanaan teknis ada di tingkat Polda," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jakarta, Komisaris Besar Zulkarnaen mengatakan, prosedur keamanan yang dilakukan di ibukota masih dalam taraf standar. Dari total 29 ribu personil Polda Metro Jaya, saat ini sepertiga diantaranya atau sejumlah 9.600 disiagakan untuk pengamanan ibukota pasca eksekusi mati Amrozi Cs.
"Penyiagaan itu berlaku untuk aparat tingkat Polda hingga Polsek, terutama pada titik rawan," tutur Zulkarnaen.
Ia menambahkan, upaya pengamanan itu melibatkan bermacam satuan antara lain Brigade Mobil, Samapta hingga Intelejen. "Pengamanan seperti ini tak hanya pada momen ini saja (eksekusi mati Amrozi Cs). Tapi juga dilanjutkan untuk momen Pemilu 2009 yang sudah dekat," ujarnya.
Fery Firmansyah