TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Presiden Joko Widodo perlu mengambil tindakan tegas pada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Hal ini diungkapkan Herzaky saat menanggapi komentar Amien Rais yang menyebut ada restu Jokowi yang membuat Moeldoko berani mengambil alih Partai Demokrat lewat KLB di Deli Serdang.
"Kami pun sampai dengan saat ini masih menganggap nama Bapak Presiden dicatut oleh oknum kekuasaan itu," kata Herzaky saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Maret 2021.
Herzaky mengatakan komentar Amien Rais ini bisa dianggap sebagai reaksi publik umumnya. Posisi Moeldoko yang merupakan bawahan langsung Jokowi di pemerintahan, membuat tudingan ini sangat wajar muncul. Karena itu, Herzaky meminta Jokowi mengambil tindakan tegas.
"Jabatannya sangat lekat dan dekat dengan Bapak Presiden. Sedangkan tidak ada tindakan apa-apa dari Istana, padahal tindakan oknum ini sangat merongrong kewibawaan dan berpotensi merusak nama baik Bapak Presiden," kata Herzaky.
Meski begitu, Herzaky enggan memastikan sikapnya terhadap tudingan Amien Rais yang menyebut Jokowi memberi restu pada Moeldoko untuk mengambil alih Demokrat. "Kami tidak berani berspekulasi sampai dengan sejauh itu," kata dia.
Ia mengatakan sejauh ini, Demokrat meyakini adanya kubu KLB Demokrat di Deli Serdang ini dilakukan oleh oknum kekuasaan bersama para mantan kader Partai Demokrat. Herzaky mengatakan gerakan itu merusak nilai-nilai demokrasi dan menghancurkan kepercayaan publik kepada oknum kekuasaan tertentu. "Tentunya ini preseden buruk bagi Indonesia jika terus dibiarkan berlanjut," kata dia.
Meski begitu, ia meyakini hukum dan keadilan masih bisa tegak di Indonesia ini. Ia yakin pemerintah bisa menilai secara objektif dan fair.
Sebelumnya, Pendiri Partai Ummat Amien Rais menilai tindakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ihwal Partai Demokrat adalah sesuatu yang luar biasa. Amien menduga langkah Moeldoko itu mendapatkan restu dari Jokowi.
"Saya tidak yakin Moeldoko berani, seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari lurah kita itu," kata Amien Rais dalam akun Youtube Amien Rais Official, Sabtu malam, 13 Maret 2021. Istilah lurah kerap digunakan untuk merujuk Presiden Jokowi.
Baca juga: Kata Mahfud, Begini Sikap Jokowi soal Konflik Demokrat