TEMPO.CO, Jakarta - Plasma konvalesen merupakan plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, lalu diproses dan diberikan kepada pasien yang sedang dalam pemulihan setelah terinfeksi Covid-19.
Menurut Tonanh Dwi Ardyanto yang merupakan Juru Bicara Sadgas Covid-19 Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), plasma konvalesen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi.
Baca Juga:
Terapi plasma konvalesen untuk penyintas Covid-19, penyintas penyakit itu diharapkan sudah membentuk antibodi. Plasma penyintas Covid itu kemudian diberikan kepada orang lain yang sedang menghadapi infeksi virus Corona.
Plasma konvalesen diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa. Hasil akan baik jika diberi kurang dari 14 hari dari onset (saat timbulnya gejala), diharapkan antibody dari pasien yang sudah sembuh bekerja sebagai imunisasi pasif bagi pasien.
Plasma darah yang mengandung antibodi dari donor, kemudian ditranfusi kepada pasien yang membutuhkan. Tetapi, menurut David H. muljono, peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan, terapi plasma konvalesen virus Corona hanya diberikan kepada pasien derajat sedang yang mengarah kepada pneumonia dan hipoksia.
Baca: Pentingnya Pemberian Plasma Konvalesen Sedini Mungkin
Tetapi plasma konvalesen Covid-19 bukan diberikan sebagai upaya pencegahan, melainkan pengobatan. Oleh karena itu perlu dibentuk perkumpulan penyintas Covid-19, yaitu mereka yang telah sembuh dari penyakit Covid-19 dan perlunya dilakukan sosialisasi secara massif terkait pentingnya pendonor paska sembuh dari infeksi Covid-19
Oendonor plasma konvalesen selain telah sembuh dari Covid-19, usia pendonor juga sangat penting. Usia pendonor plasma konvalesen berusia 18-60 tahun dengan berat badan kurang Leboh 50 kilogram dan memiliki tekanan darah 160/100 sampai dengan 110/70 mmHg.
Dengan denyut nadi teratur 50-100 kali per menit dengan suhu tumbuh kurang dari 37 derajat Celcius, serta memiliki kadar hemoglobin ≥12,5 s/d ≤17 gr/dl.
Syarat lainnya untuk donor plasma konvalesen tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu dan sedang hamil atau menyusui bagi pendonor wanita, tidak memiliki penyakit jantung dan epilepsi serta tidak mengidap penyakit infeksi menular seperti HIV.
SAMA AMIRAH