TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri mengganti nama operasi Satuan Tugas Operasi atau Satgas Tinombala menjadi Satuan Tugas Operasi Madago Raya. Hal tersebut diumumkan oleh Asisten Kepala Kepolisian RI Bidang Operasi Inspektur Jenderal Imam Sugianto saat memberikan presentasi dalam Rapat Pimpinan 2021.
"Jadi sandinya sudah berubah menjadi Operasi Madago Raya. Mohon disosialisasikan. Tidak ada lagi Operasi Tinombala, tapi Madago Raya," ujar Imam di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu, 17 Februari 2021.
Pergantian nama operasi ini sudah berlaku sejak 1 Januari 2021. Adapun untuk masa tugas, sama seperti yang selama ini berlaku, adalah tiga bulan, dan akan terus diperpanjang hingga seluruh jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tertangkap.
Dalam tangkapan layar, tertulis Madago Raya merupakan bahasa daerah Poso, yang secara umum artinya adalah baik hati dan dekat dengan masyarakat.
Operasi Tinombala dibentuk untuk melumpuhkan dan menangkap jaringan teroris MIT yang dipimpin Santoso. Santoso telah tewas setelah baku tembak dengan satuan tugas Tinombala pada 18 Juli 2016.
Operasi ini melibatkan gabungan pasukan Polri-TNI untuk meringkus sisa-sisa teroris kelompok Santoso di Poso. Belakangan, Satgas Tinombala melibatkan Kopassus TNI AD dan Brimob Polri untuk memburu sejumlah teroris tersisa dari kelompok pimpinan Ali Kalora itu.
Baca juga: Satgas Tinombala Sudah Turun, Polri Minta Warga Sigi Tak Panik