TEMPO Interaktif, Surakarta: Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Joko Widodo menyatakan belum tertarik untuk membuat kerjasama kota kembar atau sister city dengan kota mana pun di luar negeri.
Padahal dalam kegiatan konferensi World Heritage City yang diselenggarakan di Surakarta, beberapa kota di luar negeri telah mengajukan penawaran kerjasama tersebut.
"Kami belum melihat segi manfaat secara riil dari kerjasama sister city," kata Joko Widodo Minggu (26/10) pagi di rumah dinasnya, Loji Gandrung. Karena itu tawaran kerjasama tersebut hingga kini belum ditanggapi secara serius. "Kalau dihitung, sudah ratusan kota yang menawarkan kerjasama tersebut," kata Joko Widodo.
Dirinya mengaku belajar dari pengalaman, saat Kota Surakarta memiliki perjanjian sister city dengan Kota Montana di Bulgaria. "Namun belum ada suatu manfaat yang bisa ditindaklanjuti, kecuali saling mengunjungi," kata Joko.
Perjanjian sister city dengan Montana dilakukan sejak awal 2007. Dalam perjanjian itu diharapkan terdapat kerjasama dalam bidang ekonomi, lingkungan, infrastruktur, transportasi, pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia.
Hanya saja Joko mengatakan, perjanjian tersebut hanya meneruskan kebijakan yang dilakukan oleh wali kota sebelumnya.
Ahmad Rafiq