TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menyerahkan usulan nama-nama calon Kapolri kepada Presiden Joko Widodo.
Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan, nama-nama itu sebelumnya disaring dari 13 jenderal polisi bintang tiga yang ada saat ini. "Nama yang kami olah tiga belas orang (jenderal) bintang tiga, itulah yang kemudian kami peras," kata Wahyu kepada Tempo, Jumat, 8 Januari 2021.
Wahyu menjelaskan, nama-nama itu disaring dengan mempertimbangkan kriteria dan masukan dari sejumlah pihak. Yakni dari para polisi aktif yang akan dipimpin oleh Kapolri anyar; tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perwakilan media, akademisi; dan para purnawirawan Polri yang diwakili mantan para Kapolri dan Wakapolri.
Kompolnas, kata Wahyu, menggelar tiga kali diskusi publik untuk menjaring masukan dari para pihak tersebut. Dari hasil diskusi itulah mereka merumuskan kriteria-kriteria calon Kapolri. "Lalu kami diskusi internal," kata Wahyu.
Wahyu mengatakan Kompolnas mengusulkan lebih dari satu nama pengganti Jenderal Idham Azis kepada Presiden. Dia enggan membeberkan jumlah pasti berapa nama yang diserahkan kepada Presiden. Namun, Wahyu menduga nama calon Kapolri yang akan diajukan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat tak melenceng dari usulan Kompolnas.
"Karena kalau di luar nama itu kami diminta untuk revisi surat. Sampai hari ini tidak ada instruksi itu," ujar Wahyu.
Saat ini ada 13 jenderal bintang tiga di institusi Kepolisian. Mereka ialah Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono (Wakapolri), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Agus Andrianto (Kabarhakam Polri), Komjen Agung Budi Maryoto (Irwasum Polri), Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam Polri), dan Komjen Arief Sulistyanto (Kalemdiklat Polri).
Kemudian Komjen Boy Rafli Amar (Kepala BNPT), Komjen Bambang Sunarwibowo (Sestama BIN), Komjen Didid Widjanardi (Sestama Lemhanas), Komjen Petrus Reinhard Golose (Kepala BNN), Komjen Dharma Pongrekun (Wakil Kepala BSSN), Komjen Firli Bahuri (Ketua KPK), dan Komjen Andap Budhi Revianto (Irjen Kemenkumham).