TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Komisaris Besar Didik Supranoto menyatakan, kaburnya kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ke pegunungan menjadi hambatan tersendiri.
"Hambatannya di penguasaan medan, karena medannya cukup luas, pegunungan, hutan lebat, serta sulitnya komunikasi yang tidak ada jaringan," ujar Didik saat dihubungi pada Selasa, 1 Desember 2020.
Sementara, kelompok pimpinan Ali Kalora itu sangat menguasai lokasi tersebut. Meski begitu, kata Didik, Satuan Tugas Tinombala rutin melakukan analisis dan evaluasi rutin.
"Sehingga mempunyai cara atau strategi untuk pemecahannya," kata Didik.
Sebagaimana diketahui, aksi teror kembali terjadi di Desa Lembantongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, empat orang dalam satu keluarga tewas setelah mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal pada 27 November 2020. Para pelaku juga membakar enam rumah warga dan satu rumah tempat pelayanan umat.
Kelompok pimpinan Ali Kalora itu diduga menjadi dalang peristiwa tersebut.