Alat yang disebut "pengaman" itu dijual dengan harga Rp 20 ribu-Rp 30 ribu. "Kami tak menunjuk perusahaan manapun untuk menjual selang regulator," katanya. "Pembagian tabung dan kompor gas itu gratis."
Para penjual ini berkeliaran di Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, dan Kecamatan Mangli. "Mereka bilang tabung gas itu tidak aman dan bisa meledak," ujar Saptono, 40 tahun, warga RT 6 RW III Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari.
Ny. Mulyadi, 35 tahun, warga Kelurahan Kebun Agung Kecamatan Kaliwates mengaku tiba-tiba didatangi dua orang yang mengaku dari Pertamina Jember. Mereka memeriksa tabung dan kompor gas di dapurnya. "Saya curiga mereka merusak selangnya. Tapi akhirnya saya terpaksa membeli," tuturnya.
Menurut Usman, jika ada beberapa tabung dan kompor gas yang rusak atau meledak, itu hanya kesalahan teknis. Karenanya, dia meminta masyarakat menukarkannya ke Pertamina. "Tak ada pungutan."
Usman mengaku sampai saat ini Pertamina Jember masih mengumpulkan informasi dan berniat melaporkan ulah para penjual itu ke polisi. "Kami minta masyarakat melapor ke polisi," katanya.
Baca Juga:
Pertamina Jember sampai saat ini sudah membagikan 15.900 tabung dan kompor gas kepada masyarakat dalam program konversi itu. Total tabung gas yang akan dibagikan kepada warga Kabupaten Jember sebanyak 595.508 tabung. Mahbub Djunaidy