TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan ada upaya untuk mendiskreditkan Ma'ruf dalam beberapa waktu belakangan. Termasuk di antaranya, yang terakhir adalah menyandingkan foto Ma'ruf dengan aktor film dewasa Jepang, Shigeo Tokuda atau Kakek Sugiono.
"Soalnya bukan sekali ini saja Kyai Ma'ruf digoreng di media sosial. Beberapa kali muncul dengan berbagai isu dan macam-macam," ujar Masduki saat dihubungi Tempo, Rabu, 30 September 2020.
Masduki mengatakan baru-baru ini, ia baru saja mengklarifikasi isu bohong bahwa Ma'ruf tengah sakit. Isu-isu semacam ini, menurut dugaan dia, sengaja ada yang menggarap.
"Ada kekuatan lain yang menggarap isu untuk mengesankan bahwa Kiai Ma'ruf itu penuh masalah," kata Masduki.
Berikut ini merupakan 5 fakta dari kasus foto Ma'ruf dan kakek Sugiono.
1. Diunggah oleh seorang warganet di Sumatera Utara
Foto Ma'ruf Amin dan Kakek Sugiono itu viral setelah diunggah oleh seorang warganet di Sumatera Utara bernama Oliver Leaman S. ke media sosial Facebook. Dalam tangkapan layar foto itu, Oliver juga menyertakan keterangan untuk foto tersebut.
"Jangan kau jadikan dirimu Ulama tetapi kenyataannya kau penjahat agama. Di usia Senja Banyaklah Berbenah untuk ketenangan di Alam Barzah. Selamat melaksanakan Ibadah Shalat Jumat" bunyi tulisan dalam foto yang Tempo dapatkan Kamis, 1 Oktober 2020.
2. Dilaporkan GP Ansor ke polisi
Ketua GP Ansor Tanjungbalai, Salman Al Hariz Saragih, melaporkan pengunggah foto tersebut ke Polres Tanjungbalai pada Jumat malam pekan lalu. Dalam laporannya, Salman melaporkan pemilik akun media sosial karena telah menghina Ma'ruf Amin. "Kami keberatan atas status di akun Facebook tersebut," kata Salman.
Salman menyatakan bahwa, laporan ini bertujuan untuk memberikan efek jera sekaligus contoh kepada masyarakat banyak untuk tidak sembarangan menggunakan medsos dan menyebar hoaks.
3. Pengunggah foto meminta maaf
Pada 25 September 2020, pemilik akun Facebook Oliver Leaman S. mengunggah permohonan maafnya kepada Ma'ruf Amin. Ia juga memohon maaf kepada GP Anshor yang merasa ikut tersinggung akibat unggahan itu.
"Atas kesalahan dan kekhilafan saya tentang adanya indikasi penghinaan terhadap KH Makruf Amin atas postingan saya yang saya buat," kata dia.
4. GP Ansoor belum mencabut laporan
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya sudah mengetahui permohonan maaaf tersebut. Namun, sampai saat ini pihak GP Ansor belum mencabut laporan tersebut
Selain itu, Yaqut mengatakan telah menyerahkan keputusan pencabutan atau diteruskannya laporan itu ke GP Ansor Tanjung Balai. Yaqut menjelaskan bahwa pelaporan GP Ansor Tanjung Balai terhadap pengguna media sosial yang mengunggah foto Ma'ruf Amin dengan Kakek Sugiono itu tidak berkoordinasi dengan pimpinan pusat. "Teman-teman di daerah berinisiatif dan bergerak sendiri," kata dia.
5. Polisi masih menyelidiki
Juru bicara Istana Wapres Masduki Baidlowi meminta kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Menanggapi hal itu, Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan jajaran Polres Tanjungbalai, Sumatera Utara masih mengusut kasus tersebut.
Argo memastikan proses penyelidikan akan bekerja secara profesional dan transparan. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan tersebut. "Perkembangan lebih lanjut soal penyelidikan akan disampaikan lebih lanjut nanti," kata Argo.