TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Arteria Dahlan membandingkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode ini dengan pimpinan periode sebelumnya. Menurut Arteria, kini sudah ada terobosan di lembaga antirasuah itu.
Hal ini disampaikan Arteria saat menanggapi paparan Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi dalam rapat kerja Komisi III dengan Kejaksaan Agung dan KPK hari ini. Arteria meminta Kejaksaan Agung bisa melibatkan Komisi Hukum dalam program-program mereka. Saat itulah ia mencontohkan KPK periode 2019-2023.
"Suatu terobosan Pak Waja (Wakil Jaksa Agung), ini Abang saya Pak Pimpinan KPK, Pak Firli. Dulunya KPK paling enggak mau main sama siapa pun, kalau ada rapat enggak pernah mau makan," kata Arteria di ruang rapat Komisi III DPR, Senin, 14 September 2020.
Arteria mengatakan pimpinan KPK di bawah Firli kini sudah bergaul dengan pihak lain. Ia berujar, Komisi III bahkan diundang datang ke gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.
"Sekarang kami datang ke KPK diundang sama KPK. Diundang, kami dikasih tas kecil kayak begitu," kata Arteria.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini tak merinci tas seperti apa yang dia maksud. Namun menurut Arteria, hal ini menandakan KPK sudah mereformasi dirinya.
"KPK aja udah mereformasi dirinya untuk tampil tidak segarang penegakan hukum dalam konteks luarnya, tapi tetap tajam dalam konteks substansi," ujar Arteria.
Arteria pun berharap Kejaksaan Agung bisa berbuat seperti yang dilakukan KPK. "Mudah-mudahan kami bisa dilibatkan dalam kerja-kerja di dapil."