TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politikus PDIP angkat suara mengenai polemik ucapan Puan Maharani perihal Sumatera Barat. Mereka berupaya mengklarifikasi pernyataan Puan yang memicu polemik.
Dalam pidatonya, Puan menyebut, "Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila."
Para kader PDIP menyatakan ucapan Puan tak bermaksud menghina warga Sumatera Barat. Mereka juga mengungkit Puan yang masih berdarah Minang. Berikut adalah pernyataan sejumlah kader partai Banteng itu:
1. Sekjen PDIP
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan melalui ucapannya, Puan ingin mengingatkan bagaimana membumikan Pancasila. Bukan hanya di Sumatera Barat tetapi seluruh wilayah Indonesia. Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan sama-sama kagum dengan Sumatera Barat.
"Karena kami sering mendapatkan cerita keanekaragaman makanannya yang luar biasa. Bagaimana rendang bumbunya begitu membentuk cita rasa makanan yang menyentuh aspek rasa di dalam kualitas makanan," kata Hasto.
Hasto mengatakan Megawati bahkan meminta Ketua DPD PDIP Sumatera Barat untuk mengumpulkan resep-resep pembuatan rendang. Selain itu, ujar dia, Megawati mengingatkan bahwa Sumbar harus bangga karena memiliki banyak tokoh nasional.
2. Ketua PDIP Sumbar
Ketua DPD PDIP Sumatera Barat, Alex Indra Lukman, mengatakan Puan tidak bermaksud menyakiti masyarakat Minangkabau.
Alex menjelaskan Puan Maharani sejatinya sedang memberikan instruksi kepada kader PDIP agar memperjuangkan nilai-nilai Pancasila. Pernyataan itu pun disampaikan dalam rapat internal partai yang kebetulan bersifat terbuka.
“Mbak Puan sebenarnya tengah menugaskan kami, jajaran pengurus PDI Perjungan di Sumatera Barat, untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila terutama soal musyawarah dan mufakat yang berasal dari kearifan lokal masyarakat Minang," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 September 2020.
3. Arteria Dahlan
Politikus PDIP Arteria Dahlan meminta orang Minang lebih arif dan bijaksana menyikapi pernyataan Puan. Sebagai orang yang terlahir dari ayah-ibu asli Minang dan Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang se-Indonesia, Arteria mengaku sangat sedih dan prihatin dengan polemik yang terjadi.
"Saya sangat sedih dan prihatin, sekaligus berharap agar orang Minang hendaklah dapat menahan diri, jangan mau dipecah belah," kata Arteria dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 4 September 2020.
Arteria juga mengingatkan bahwa ayah Puan, Taufiq Kiemas juga berdarah Minang. "Beliau itu Datuk, Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat," kata Arteria. Arteria mengatakan Megawati Soekarnoputri, ibu Puan, juga memiliki darah Minang bergelar Puti Reno Nilam. Sedangkan nenek Puan Maharani, Fatmawati, adalah anak dari tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.