TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Andalas, Ilham Aldelano Azre, mengatakan ucapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani terkait Sumatera Barat menjadi heboh karena bertepatan dengan momen Pilkada 2020. Menurut Ilham, pernyataan Puan bisa menyulitkan kandidat yang diusung PDIP di Sumatera Barat.
"Analisis saya ketika berita ini dikapitalisasi terus tanpa ada penjelasan yang rasional, ini sebenarnya akan menyulitkan salah satu kandidat juga sebenarnya," kata Ilham kepada Tempo, Jumat, 4 September 2020.
Ilham mengatakan pengaruh terhadap kandidat PDIP di Sumatera Barat ini memang masih perlu diuji. Sebab di satu sisi, kata dia, basis pemilih PDIP di Sumatera Barat pun tak terlalu signifikan.
Meski begitu, Ilham berpendapat calon kepala daerah yang diusung PDIP perlu strategi komunikasi politik agar tak dikaitkan dengan pernyataan Puan. "Tergantung bagaimana kandidat ini bisa diferensiasi bahwa ini bukan pernyataan dia secara keseluruhan. Butuh strategi komunikasi politik untuk menetralisir hal tersebut," kata Ilham.
Di Sumatera Barat akan ada pemilihan gubernur-wakil gubernur dan pemilihan bupati/wali kota-wakil bupati/wakil wali kota di 13 wilayah. Untuk Pilgub, PDIP mendukung politikus Demokrat Mulyadi dan Wali Kota Pariaman Ali Mukhni.
Puan Maharani sebelumnya melontarkan harapan 'semoga Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila'. Kalimat itu dia sampaikan seusai membacakan rekomendasi calon gubernur-wakil gubernur untuk Mulyadi-Ali Mukhni pada Rabu, 2 September 2020.
Ilham mengatakan pernyataan Puan itu menjadi heboh lantaran bertepatan dengan momentum Pilkada 2020. Di satu sisi, Ilham menilai tak ada nada tendensius dari Puan. Ia juga menganggap Puan tak memiliki intensi untuk menyinggung atau menyindir.
"Kalimat itu berdiri sendiri, enggak ada kalimat terusannya yang mengkritik terang benderang," kata Ilham.
Kendati begitu, Ilham tak menampik pernyataan itu menjadi bola liar di tengah kontestasi Pilkada 2020 Sumatera Barat. Apalagi, banyak politikus terutama yang berdarah Minang merespons pernyataan tersebut dengan kritik keras.
Maka dari itu, Ilham berpendapat Puan sebaiknya mengklarifikasi ucapannya. Ia menyarankan Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP itu memberikan penjelasan yang rasional untuk meredam gejolak yang timbul sekarang.
"Orang-orang yang selama ini bahasanya netral mulai keras, tentu ini harus diredam. Lelah energi kita membahas hal ini, jangan sampai polarisasi Pilpres terjadi (lagi) di Sumbar," kata peneliti Spektrum Politika ini.
BUDIARTI UTAMI PUTRI