TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md mengatakan memerangi wabah Covid-19 dan memulihkan ekonomi harus seiring sejalan.
"Hidup bahwa Covid-19 itu ada tetapi kita tetap menjalankan tugas-tugas itu, tugas-tugas pemerintahan seperti biasa," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Agustus 2020.
Menurut Mahfud, Indonesia saat ini sedang di ambang resesi. Secara logika ilmu dan kecenderungan metodologis yang ada, September atau sesudahnya atau awal Oktober, resesi ekonomi tak terhindarkan.
Ia mengatakan, kondisi ini yang mengharuskan semua unsur pemerintahan harus bekerja keras di dalam dua cabang atau dua anak panah kebijakan pemerintah.
Tapi, kata Mahfud, jangan terlalu paranoid dengan resesi. Sebab, resesi adalah istilah teknis dari satu situasi dan tidak sama dengan krisis. "Resesi adalah suatu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal, pertumbuhan ekonominya itu minus atau di bawah satu atau juga di bawah nol," katanya.
Mahfud mengatakan, ada program-program utama yang mencakup lima hal yang mesti diperhatikan. Pertama, Indonesia aman, yaitu aman dari Covid-19. Kedua, Indonesia sehat yang artinya ada pelayanan kesehatan berbasis gotong royong yang dipandu oleh pemerintah.
Ketiga, Indonesia berdaya. Artinya ada peningkatan daya beli rakyat dan peningkatan ekonomi rakyat. Keempat, Indonesia tumbuh, yaitu lewat program peningkatan penerimaan negara. Kelima, Indonesia bekerja salah satunya melalui program percepatan penyerapan tenaga kerja.
"Maka arah kebijakan tentang 5 situasi yang akan dipilih ini tadi, itulah yang kemudian dituangkan di dalam kebijakan dalam PC (penanggulangan Covid-19) dan PEN (pemulihan ekonomi nasional) tadi," katanya.