TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku selalu percaya Indonesia adalah negara yang kaya raya. Mega mengaku pernah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tak pernah takut, sebab semua sumber daya tersedia di Indonesia.
"Negara kita kaya raya, sangat kaya raya. Apa coba yang tidak ada? Yang belum adalah pengelolaannya, yang belum adalah menjalankan pengelolaannya dengan manajemen negara yang baik," kata Mega dalam telekonferensi, Jumat, 17 Juli 2020.
Mega lantas menyinggung kemandirian di bidang pangan. Ia mengaku sejak dulu sudah mewanti-wanti Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam hal pangan.
Menurut Mega, itu sebabnya ia mencanangkan gerakan menanam, seperti jagung, singkong, talas, umbi-umbian, sukun, sagu, kentang, pisang, dan lain-lain. Tanaman itu bukan saja pendamping, tetapi dimaksudkan sebagai pengganti beras.
"Jangan dianggap remeh, kalau ada tanah tidak terpakai, mulai dikerjakan," kata ketua Umum PDIP ini.
Dari sisi keuangan, kata Mega, pemerintah dapat membantu dari realokasi anggaran yang telah dilakukan. Ia mengatakan hal ini penting untuk tetap bertahan di tengah kondisi pandemi.
Mega lantas mencontohkan negara-negara yang menjadi sentra beras seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Menurut dia, negara-negara tersebut saat ini pun sedang berupaya memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga sulit mengekspor ke negara lain.
"Pertanyaan saya, ini bagi seluruh rakyat Indonesia, kalau tidak ada negara pengekspor itu dapat memberikan berasnya kepada kita, apakah kita akan selalu berdiam diri? Menurut saya tidak," kata Mega.
Putri proklamator ini mengatakan Indonesia bisa mencukupi kebutuhan pangan sendiri dengan bergotong royong dan bergerak cepat. Mega mengatakan mereka harus bergerak cepat memikirkan bahan pangan pengganti beras.
"Itu yang selalu saya kumandangkan pada saat kita mengalami keprihatinan mengenai pandemi Covid-19 kita tetap harus gotong royong," kata Mega.
Dia pun memerintahkan para kadernya tetap mendukung langkah pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. "Kalau kita hanya mengambil jalan masing-masing tidak melakukan gerak cepat dengan bergotong royong maka siapa pun juga di tengah pandemi ini akan sangat sulit diselesaikan."