TEMPO.CO, Jakarta -Seiring dengan terus bertambahnya kasus positif virus Corona, pemerintah tidak akan menghitung lagi jumlah suspect Covid-19.
Terakhir, per 8 Maret, pemerintah mengumumkan 21 suspect Corona. Sehari kemudian, pemerintah mengumumkan 13 kasus positif Covid-19 dari jumlah suspect tersebut. Lalu pada hari ini, 8 kasus positif Covid-19 lagi diumumkan.
"Jumlah suspect enggak akan kami hitung lagi karena akan mengalir terus. Sehingga ada yang bertambah dan berkurang, ada yang suspect jadi positif dan ada yang tidak bukan ukuran untuk kita," ujar Juru bicara penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa, 10 Maret 2020.
Suspect adalah orang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit corona dan juga diduga kuat sudah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19, sehingga diperiksa spesimennya untuk mengetahui si pasien negatif atau positif Covid-19.
Total sudah ada 27 kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini. Dari 27 kasus tersebut, dari klaster Jakarta ada 8 pasien di klaster Jakarta, sebanyak 12 kasus merupakan imported case (datang dari luar negeri), 1 kasus dari ABK Diamond Princess, 2 kasus merupakan bagian tracing sub klaster Jakarta, 1 kasus contact tracing dari sub klaster pasien kasus 03 (contact tracking klaster Jakarta).
Sementara itu, 2 pasien lainnya tertular dari pasien positif virus Corona yang masih merupakan keluarganya. (Kemenkes tidak memasukkan pasien yang tertular dari keluarga menjadi klaster baru) dan terakhir 1 pasien lainnya belum diketahui asal penularannya.