TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan proses observasi WNI di Natuna akan berakhir pada Sabtu, 15 Februari mendatang. Namun pemerintah belum memutuskan bagaimana teknis pemulangan terhadap 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina itu.
Terawan menjelaskan rapat koordinasi tentang pemulangan para WNI ini sedang berlangsung hari ini. "Jadi Sabtu ini kalau tanggal 15 itu berarti selesai, ya. Tapi kami masih rapat koordinasi, kan, untuk bagaimana teknik pemulangannya, pakai pesawat apa, ke mana, mereka punya alamat sendiri-sendiri," kata dia usai rapat dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.
Menurut Terawan, kondisi para WNI itu semuanya dalam kondisi sehat. Sebab, saat keluar dari Cina, mereka pun dalam keadaan sehat dan kondisinya terus diperhatikan oleh pemerintah. Ratusan WNI itu diketahui telah menjalani observasi sejak 2 Februari lalu.
Terkait tiga WNI yang tertahan di Cina karena tidak lolos kesehatan, kata Terawan, mereka dipantau oleh pemerintah Cina. Pemerintah Indonesia belum bisa mengevakuasinya karena Cina masih menutup pintu.
"Jadi mereka dalam pengawasan kesehatannya oleh pemerintah Cina tapi dalam laporannya oleh Kemenlu (Kementerian Luar Negeri Indonesia)," kata Terawan.
Selain itu, Terawan yakin virus corona baru (2019-nCoV) belum masuk ke Indonesia lantaran pemerintah mengikuti prosedur standar internasional. Ia mengklaim alat yang dimiliki pemerintah canggih.
Terawan pun mempersilakan WHO maupun negara lain untuk datang ke Indonesia guna mengecek apa yang sudah pemerintah kerjakan. "Silakan sekalian dari mereka, dari WHO pun dipersilakan juga, dari Amerika kita persilakan juga, untuk ikut melihat prosesnya dengan alat yang mereka punya. Kami terbuka, kok, enggak ada yang ditutup-tutupi," kata dia.