TEMPO.CO, Jakarta- Pelaksana tugas Deputi V Kantor Staf Presiden Bidang Politik, Hukum, Hankam dan HAM Jaleswari Pramodhawardani mengatakan 237 warga negara Indonesia dan satu warga negara asing yang dikarantina di Natuna , Batam, Kepulauan Riau, terkait observasi virus corona dalam keadaan baik-baik saja dan terawat.
Menurut dia pemerintah telah menjamin mereka dari sisi keamanan, kenyamanan, hingga dari makanan yang dikonsumsi. "Indeks per hari, mereka dapat Rp 100.000, artinya tiga kali makan Rp 300.000. Ini saya sampaikan sekadar ingin menggambarkan bahwa kawan-kawan di sana terjamin kesejahteraannya," kata Jaleswari, saat ditemui di Gedung Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Februari 2020.
Hal itu diketahui Jaleswari setelah ia berkunjung ke Natuna bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md kemarin. Di sana, Pangkogabwilhan 1 memberi laporan kegiatan harian dan kondisi warga yang dikarantina.
"Mereka juga punya kegiatan normal mereka olahraga, melakukan karaoke maupun kegiatan yang sebetulnya sudah terjadwal," kata Jaleswari.
Ia berujar pemerintah menjalankan standar protokol keamanan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Karena itu, selain menjamin seluruh aktifitas dan asupan seluruh warga yang dievakuasi, mereka juga diisolir dengan tak bisa berhubungan fisik dengan pihak-pihak tak terkait.
"Tidak boleh ada satupun yang ke sana, kalaupun ke sana ikut bagian yang diobservasi. Ini adalah bagian protokol WHO yang harus dipahami," kata dia.
Para WNI akan menjalani karantina selama 14 hari. Mereka terhitung masuk ke Indonesia setelah dievakuasi dari Wuhan, Cina, sejak Ahad, 2 Februari 2020 lalu.