TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq sudah cukup meminta maaf. Ia pun menyebut permintaan maaf Muwafiq didasarkan karena ia mengaku alpa, bukan untuk membela diri dan mendapat simpati publik.
"Permintaan maaf itu kan bukan dimaksudkan utk mendapat simpati publik. Tapi mengakui ada kealpaan pada dirinya sendiri. Jadi apa hubungannya?" kata Yaqut saat dihubungi Selasa 10 Desember 2019.
Sebelumnya imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, mengaku kasihan pada pendakwah Ahmad Mufawiq alias Gus Muwafiq.
Menurutnya ia terdesak karena perilaku pendukungnya sendiri di media sosial.
"Pada saat masyarakat marah ada orang di kepengurusan NU (Nahdlatul Ulama) menganggap protes kepada kiai berarti serangan kepada NU. Nah ini juga jadi blunder. Karena ini bukan persoalan NU ini ada oknum pribadi menghina nabi. Mestinya PBNU maupun PWNU lainnya bersama dengan umat memperbaiki persoalan," kata Rizieq dikutip dari saluran Front TV di YouTube yang diunggap Senin 9 Desember 2019 kemarin.
Rizieq Shihab menyarankan agar para pendukungnya tak membela Muwafiq, melainkan meminta Muwafiq untuk melakukan secara terbuka agar dapat disaksikan publik. "Mestinya NU ada bersama umat, bersama bukan menyerang kiai. Tapi yuk bersama kita perbaiki kiai, yuk kita dorong kiai ini bisa minta maaf secara terbuka kepada umat," ucapnya.
Yaqut menyebut Muwafiq sudah cukup meminta maaf, baik melalui video maupun dalam pengajian di Al-Muayyad, Solo. Ia pun mempertanyakan kenapa Rizieq Shihab mempersoalkan terkait permintaan maaf Muwafiq.
"MRS (Muhammad Rizieq Shihab) ini siapa? Kok nyuruh-nyuruh orang minta maaf lagi? Apakah dia menjadi ukuran maaf itu diterima atau ditolak?" ujar Yaqut.
Banyak pengamat ormas keagamaan melihat seringnya terjadi friksi antara NU dan FPI. Akar persoalan sebenarnya lebih ke soal perbedaan dan relasi FPI dan kalangan NU, adapun kasus ceramah Gus Muwafid hanya pemicu.
