TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut ada tangan tak terlihat yang menghalangi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali ke Indonesia.
Dia menuding pihak inilah yang membuat Rizieq beberapa kali tak bisa melewati otoritas imigrasi padahal sudah berniat kembali ke Tanah Air.
Menurut mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, Rizieq dan keluarganya hendak kembali ke Indonesia ketika visa tinggal mereka di Mekah, Arab Saudi hampir habis.
Istri dan anak-anak Rizieq bisa melewati petugas imigrasi di bandara, tetapi Rizieq tidak. "Ini berulang, berkali- kali, seperti ada pesanan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 11 November 2019.
Meski begitu, Fadli pun mengaku tak tahu siapa yang memesan agar Rizieq tak bisa kembali. Dia cuma menyinggung ihwal pelanggaran kelebihan waktu tinggal atau overstay yang beberapa waktu lalu dituduhkan kepada Rizieq.
Namun menurut dia, pemerintah semestinya bisa menyelesaikan masalah itu jika memang berniat. Fadli menyebut pemerintah semestinya melindungi setiap warganya, termasuk memfasilitasi agar Rizieq Shihab bisa pulang ke Indonesia.
"Saya kira ukuran satu hari selesai ibaratnya. Karena pasti ada tangan-tangan tidak terlihat yang ketika itu memang menginginkan beliau tidak kembali ke Indonesia," ujar Fadli.
Fadli mengatakan belum ada permintaan lanjutan dari partainya agar pemerintah memulangkan Rizieq. Namun, ia mengatakan akan memperjuangkan hal itu pada momen yang tepat.
Rizieq Shihab bermukim di Mekah, Arab Saudi mulai pertengahan 2017, sejak terjerat sejumlah kasus, salah satunya dugaan chat mesum. Kasus ini dihentikan pada Juni 2018, tetapi Rizieq belum juga kembali ke Indonesia.
Melalui video yang diunggah di kanal Youtube Front TV baru-baru ini, Rizieq mengklaim tak bisa pulang karena tidak boleh keluar Arab Saudi. Ia menunjukkan dua lembar surat yang disebutnya berisi pelarangan itu.
"Jadi kedua surat ini merupakan bukti nyata, real, otentik, bahwa saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia," kata Rizieq Shihab melalui telekonferensi pada acara Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI Jumat, 8 November 2019.