Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan di Labuhanbatu, Polisi: Pelaku Diupah Pengusaha Sawit

Reporter

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan barang bukti senjata api dan pisau milik tersangka pembunuhan sekeluarga di Medan, Sumatera Utara, Senin, 22 Oktober 2018. Seorang pelaku tewas ditembak mati karena melawan petugas. ANTARA/Septianda Perdana
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memperlihatkan barang bukti senjata api dan pisau milik tersangka pembunuhan sekeluarga di Medan, Sumatera Utara, Senin, 22 Oktober 2018. Seorang pelaku tewas ditembak mati karena melawan petugas. ANTARA/Septianda Perdana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto mengatakan tersangka pembunuhan terhadap dua aktivis di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dibayar oleh pengusaha sawit. Diketahui pelaku pembunuhan bekerja di perusahaan sawit tersebut.

“Dibayar, sebagian (tersangka) bekerja di Koperasi tersebut,” ujar Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto saat dihubungi, Sabtu, 9 November 2019.

Polisi menetapkan lima tersangka, yakni Janti Katimin, Victor Situmorang, Sabar Hutapea, Daniel Sianturi, dan Harry Padmoasmolo. Harry adalah pemilik PT Amalia.

Menurut Agus, Harry memberikan instruksi kepada Janti untuk menjaga lahan dari para penggarap, terutama dari korban, Maraden Sianipar dan Maratua Parasian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harry memberi instruksi agar Janti menjaga lahan dan mengusir korban. Bila melawan, Harry memerintahkan agar dua orang tersebut dihabisi. “(Janti) merekrut dan mengarahkan eksekutor Daniel Sianturi, Josua Situmorang, dan Hendrik Simorangkir,” tuturnya.

Sebelumnya dua aktivis, Maraden Sianipar dan Martua Parasian Siregar ditemukan tewas di selokan areal perkebunan kelapa sawit PT SAB/KSU Amelia, Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Mereka tewas dengan luka sabetan senjata tajam di kepala, badan, lengan, punggung, dada, dan perut.

Keduanya ditemukan dalam waktu yang berbeda. Maraden pada 30 Oktober 2019 sekitar pukul 16.00 WIB, sedangkan Maratua ditemukan keesokan harinya, 31 Oktober 2019, pada pukul 10.30 WIB.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Polisi Tunggu Hasil Autopsi Mayat dalam Karung yang Ditemukan Membusuk di Kolong Tol Cibitung

5 jam lalu

Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Pol dr Hery Wijatmoko (mengenakan kaus hijau) memeriksa bagian bawah mayat di dalam karung yang ditemukan warga di kolong tol Cibitung-Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, 27 Mei 2023. ANTARA/Abdu Faisal
Polisi Tunggu Hasil Autopsi Mayat dalam Karung yang Ditemukan Membusuk di Kolong Tol Cibitung

Mayat dalam karung yang ditemukan di kolong Tol Cibitung-Cilincing sudah membusuk. Polisi tengah menunggu hasil autopsi untuk menyibak kasus ini.


Polisi Ungkap Identitas Korban Mutilasi di Solo

19 jam lalu

Ilustrasi mayat. AFP/CHARLES ONIANS
Polisi Ungkap Identitas Korban Mutilasi di Solo

Pengungkapan kasus mutilasi ini berawal dari temuan potongan kaki kiri pada Ahad, 21 Mei 2023, pukul 11.30 di Sungai Bengawan Solo, Palur, Sukoharjo.


9 Bulan Kasus Pembunuhan Iwan Budi Paulus, PNS Saksi Korupsi, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
9 Bulan Kasus Pembunuhan Iwan Budi Paulus, PNS Saksi Korupsi, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Hingga kini pelaku pembunuhan tersebut masih bebas berkeliaran.


Baru Dapat Warisan Rp 242 M, Anak Miliarder Taiwan Tewas Mencurigakan Setelah 2 Jam Nikah

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Baru Dapat Warisan Rp 242 M, Anak Miliarder Taiwan Tewas Mencurigakan Setelah 2 Jam Nikah

Anak miliarder Taiwan yang menjalin hubungan sesama jenis, tewas dua jam setelah menikah. Suami dicurigai mengincar warisannya.


Pembunuhan Anak Pjs Gubernur Papua Pegunungan: Polisi Sebut Ada Dugaan Pemerkosaan, Tersangka Bilang Tak Ada Paksaan

5 hari lalu

Ilustrasi mayat. AFP/JEFF PACHOUD
Pembunuhan Anak Pjs Gubernur Papua Pegunungan: Polisi Sebut Ada Dugaan Pemerkosaan, Tersangka Bilang Tak Ada Paksaan

Polisi mendalami kasus pembunuhan anak Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo berinisial ABK, 16 tahun, meninggal di kosan kenalannya


Polisi Dalami Dugaan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Tewas Keracunan

5 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Polisi Dalami Dugaan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Tewas Keracunan

Polisi mendalami dugaan anak Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo berinisial ABK, 16 tahun, meninggal karena keracunan.


Pembunuhan Anak Pjs Gubernur Papua Pegunungan, Polisi: Tersangka dan Korban Kenal Lewat Medsos Dua Pekan Lalu

5 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Pembunuhan Anak Pjs Gubernur Papua Pegunungan, Polisi: Tersangka dan Korban Kenal Lewat Medsos Dua Pekan Lalu

AN, 22 tahun, tersangka pembunuhan anak Pjs Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo berinisial ABK mengaku baru mengenal korban dua pekan.


Polisi Tangkap Tersangka di Kasus Tewasnya Putri Pjs Gubernur Papua Pegunungan

6 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Polisi Tangkap Tersangka di Kasus Tewasnya Putri Pjs Gubernur Papua Pegunungan

Polresta Semarang menangkap tersangka dalam kasus pembunuhan ABK, putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo.


Polisi Malaysia Buru 8 Tersangka Pembunuhan WNI di Tangki Limbah

7 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Malaysia Buru 8 Tersangka Pembunuhan WNI di Tangki Limbah

Polisi Malaysia mengatakan para tersangka juga warga negara Indonesia dan merupakan teman serumah korban.


Kasus Penemuan Mayat tanpa Busana di Tapos Depok, Polisi Curigai Satu Terduga Pelaku

8 hari lalu

Ilustrasi mayat. guardian.ng
Kasus Penemuan Mayat tanpa Busana di Tapos Depok, Polisi Curigai Satu Terduga Pelaku

Kepolisian kesulitan memastikan identitas korban karena hanya 60 persen sidik jari mayat pria itu yang bisa dilihat.