INFO NASIONAL — Di hadapan puluhan pengurus Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyatakan dukungannya terhadap lembaga keuangan mikro seperti BMT. Menurut Gus Ami, begitu sapaan Cak Imin, saat ini BMT menjadi salah satu lembaga mikro yang terdepan dalam melayani kebutuhan keuangan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan stimulus bagi BMT agar mereka bisa memberikan pelayanan yang lebih besar bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah. Dengan cara itu, Cak Imin percaya pertumbuhan ekonomi masyarakat akan berjalan lebih cepat.
“Pelaku usaha kecil yang masuk dalam kategori UMKM butuh lembaga penopang keuangan yang memadai untuk membantu perkembangan usaha mereka. Karena itu, sepatutnya pemerintah memberi perhatian lebih kepada BMT,” kata Cak Imin saat menerima delegasi Koperasi Simpan Pinjam Syariah, BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri Cabang Jember, Jawa Timur di Ruang GBHN Gedung Nusantara V, Kompleks MPR, DPR dan DPD RI, Jumat, 20 Agustus 2019.
Delegasi Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri Cabang Jember pada pertemuan itu dipimpin Ketuanya H. M. Sidiq. Ikut hadir pada pertemuan tersebut Ketua Fraksi PKB di MPR Jazilul Fawaid, anggota Fraksi PKB MPR Cucun Ahmad Syamsurijal, Huda, serta Nur Yasin.
Cak Imin berharap, jajaran BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri bisa terus mendampingi UKMM dalam menjalankan usahanya “Ini penting agar UMKM bisa terus berkembang dan tidak terjerumus ke sistem rentenir. Apalagi mereka juga belum terbiasa mendapat fasilitas keuangan perbankan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Delegasi BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri H. M. Sidiq menyampaikan harapannya, agar pemerintah bisa memberikan perhatian lebih kepada lembaga keuangan mikro seperti Baitul Maal Wa Tamwil. Apalagi terbukti mereka sudah berkembang pesat. Baitul Maal Wa Tamwil Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri misalnya, mereka kini sudah berada di 11 provinsi dan terus berkembang di daerah yang lain.
BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri berdiri sejak 1997 dan memperoleh badan hukum pada 2000. Kini, omset lembaga keuangan mikro itu mencapai Rp 19 triliun dengan aset Rp 2,6 triliun. Padahal saat berdirinya, asetnya masih sebesar Rp 109 juta dengan omzet Rp 119 juta. (*)