TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF penyerangan Novel Baswedan mengatakan akan mengungkap hasil scientific investigation kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pekan depan. TGPF mengatakan hasil akhir penyelidikan telah sampai pada temuan dan pengembangan saksi, motif dan alibi.
Baca: TGPF Ungkap Hasil Investigasi Kasus Novel Baswedan Pekan Depan
"Kami berangkat dari penyelidikan Polri dan Polda Metro Jaya, itu modal kami. Itu yang kami coba uji kembali termasuk reka ulang TKP, penjelajahan saksi-saksi dan alibi-alibi," kata Hendardi, anggota TGPF dalam konferensi pers di mabes Polri pada Selasa malam, 9 Juli 2019.
Hendardi mengatakan, temuan dan pengembangan bukti-bukti dilakukan hingga keluar kota seperti Ambon, Malang dan Kebumen. Hal ini dilakukan dalam rangka pengembangan dan mencari saksi baru.
"Yang bisa meyakinkan bahwa alibi orang yang diduga terlibat dalam kasus betul-betul alibi," katanya.
Hendardi mengatakan, kasus ini bukan perkara biasa. Status Novel Baswedan sebagai penyidik KPK telah membawa perkara ini masuk dalam kategori berlatar belakang politik. "Maka kami cari motif dibalik itu semua dan motif itu kami telusuri. Motif apa saja yang kami temukan itu nanti pekan depan akan kami sampaikan," katanya.
Seluruh hasil temuan itu telah disampaikan TGPF kepada Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian pada Selasa, 9 Juli 2019. Laporan itu terdiri dari kurang lebih 170 halaman dengan lampiran 1500 halaman.
"Laporan sudah kami sampaikan ke Kapolri dan beliau akan pelajari dalam waktu singkat. Kami akan menyampaikan hasil lengkap pada pekan depan," kata anggota tim pakar TGPF, Nur Cholis.
Baca: Polisi: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Sedang Susun Laporan
Dia mengatakan penyerahan laporan hari ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dari Tito Karnavian. Meski secara substansial tak banyak berubah, Nur cholis menilai selayaknya laporan tersebut harus ada perbaikan.