TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin mengatakan dirinya mendukung jika kader terbaik Nahdlatul Ulama mengisi jabatan di kabinet Jokowi mendatang.
Baca juga: Jadi Wapres Terpilih, Ma'ruf Amin Ingin Minta Masukan JK
"Tentu saja. Saya kader NU. Kalo kader NU diambil jadi menteri ya tentu mendukung. Tapi kan tergantung Pak Jokowi," kata Ma'ruf di kantor MUI Pusat pada Selasa, 2 Juli 2019.
Sebelumnya, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur Agoes Ali Masyhuri blak-blakan meminta jatah menteri untuk kader NU di kabinet Jokowi - Ma'ruf selanjutnya. Sebab, ujar dia, tidak ada dukungan politik yang gratis atas kontribusi tokoh dan warga NU dalam kemenangan Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019.
Selain Agoes Ali Masyuri, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi juga mengatakan organisasinya memiliki kontribusi yang besar dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma'ruf dalam pemilihan presiden.
Karena itu, dia berharap Jokowi-Ma'ruf bisa membalas kontribusi itu dengan mendapuk kader NU untuk mengisi gerbong pemerintahan. "Kemarin kan sudah memberi kontribusi yang cukup besar, mudah-mudahan ya dibawa oleh Presiden," ujar Masduki pada Selasa, 25 Juni 2019.
Baca juga: Jatah Menteri NU, Ma'ruf: Jokowi Pasti Minta Pertimbangan Saya
Ma'ruf Amin menilai, pernyataan dan sikap NU yang meminta jatah kursi menteri di kabinetnya bersama Joko Widodo kelak adalah hal yang wajar.
"Saya kira boleh saja. Tinggal diajukan nanti. Tapi kalau menteri kan Pak Jokowi. Paling kita nanti membahas saja," katanya.