TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019-2023 akan meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) mengecek rekam jejak calon pimpinan. Pansel KPK menyatakan tak ingin kecolongan meloloskan calon pimpinan yang terpapar terorisme.
Baca: Tim Pansel Minta Kapolri Kirim Anggotanya untuk Daftar Capim KPK
"Karena eranya seperti ini, kami tidak mau kecolongan," kata Ketua Pansel KPK, Yenti Garnasih di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019.
Pansel KPK bakal menyambangi BNPT dan BIN di sela kunjungan anggota tim pansel ke sejumlah daerah untuk mensosialisasikan pembukaan pendaftaran calon pimpinan KPK. Pendaftaran calon pimpinan akan dibuka pada 17 Juni sampai 4 Juli 2019.
Sebelumnya, pansel telah mengunjungi KPK dan Kejaksaan Agung. Kepada KPK, pansel meminta lembaga itu membantu menelusuri rekam jejak calon pimpinan soal korupsi. Hari ini, tim yang dipimpin oleh Yenti itu sowan ke Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian. Pansel meminta Kapolri mendorong anggotanya untuk mendaftar. Selain itu, tim juga akan mengunjungi Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Elektronik (PPATK).
Baca: Begini Cara Pansel KPK Jemput Bola Kandidat Berkualitas
Yenti mengatakan pihaknya meminta banyak masukan dari lembaga lain dan tokoh masyarakat serta media massa untuk memetakan sosok calon pimpinan yang ideal. Dia bilang korupsi adalah masalah yang harus dituntaskan bersama. "Korupsi itu permasalahan kita semua," katanya.