Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Kesal Petugas KPPS Meninggal Dikaitkan Hoaks Diracun

image-gnews
Ketua KPU Arief Budiman menyalami keluarga almarhum Umar Madi (Ketua KPPS TPS 68 Sukabumi Selatan) saat menyerahkan santunan di Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua KPU Arief Budiman menyalami keluarga almarhum Umar Madi (Ketua KPPS TPS 68 Sukabumi Selatan) saat menyerahkan santunan di Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Malang KEKESALAN terpancar dari wajah Ganis Tri Maharani saat mendengar kabar bohong soal meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena diracun. Bukan tanpa alasan perempuan 29 tahun ini marah. Sebab sang ayah, Subagio, merupakan satu dari ratusan petugas KPPS yang meninggal.

Baca: Cerita Ketua KPPS Dapat Tekanan dari Saksi Partai Saat Coblosan

“Hoaksnya keterlaluan ya. Bapak saya meninggal karena sakit. Meninggalnya di teras rumah, enggak sempat dibawa ke rumah sakit. Dokternya yang datang ke sini,” kata Ganis kepada Tempo di rumah Subagio di Griya Permata Alam Blok CC/20 Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang pada Sabtu sore, 18 Mei 2019.

Subagio bertugas sebagai anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang berjaga di tempat pemungutan suara atau TPS 24 Desa Ngijo. Pensiunan tentara berpangkat Kopral Kepala ini meninggal di 58 tahun pada Ahad , 21 April 2019, atau empat hari setelah pemungutan suara.  

Ganis mengatakan, bapaknya pensiun dari Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) TNI Angkatan Darat pada 2014. Di masa pensiun, pria kelahiran Kediri, 4 Januari 1961, itu menjadi petugas keamanan di PDAM Kota Batu.

Tanda-tanda sakit yang dialami Subagio mulai terasa pada 2017. Suatu hari, Subagio merasa sangat kelelahan. Punggung dan dada terasa nyeri. Leher dan tenggorokan pun tak nyaman, serta suhu tubuh yang menghangat.

Baca: Petugas KPPS Meninggal, Ombudsman: Negara Lakukan Maladministrasi

“Bapak minta dipijitin karena mikirnya bapak waktu itu hanya kecapekan sehingga bagian tubuh lainnya ikutan sakit,” kata Ganis, anak ketiga dari empat perempuan bersaudara.

Kondisi Subagio membaik sebentar dan kemudian kumat lagi. Subagio kemudian dibawa ke Rumah Sakit Prasetya Husada. Petugas medis menyatakan Subagio terkena gejala demam berdarah dan diperbolehkan pulang. Sekitar sebulanan di rumah, penyakitnya kambuh lagi. Subagio sempat meminta Ganis memijat punggungnya. Tapi kondisinya tidak membaik.

Akhirnya, Ganis membawa Subagio kembali ke RS Prasetya Husada. Lagi, petugas medis di sana memvonis Subagio mengalami gejala demam berdarah. Waktu itu Subagio hendak menggunakan kartu BPJS Kesehatan agar bisa dirawat inap, tapi pihak rumah sakit menolak dan diarahkan ke bagian poliklinik umum.

Simak: Ani Hasibuan Sangkal Racun dan Pembantaian KPPS, Ini Jawab Polisi

Lalu Ganis meminta rujukan kepada Batalyon Kesehatan 2/Kostrad alias Yonkes Kostrad. Petugas medis Yonkes memberi surat rujukan kepada Ganis supaya Subagio dibawa ke Rumah Sakit Prima Husada.

Baru di Prima Husada, Subagio divonis mengalami serangan jantung kedua sehingga pria bertubuh tinggi besar itu harus menjalani rawat inap selama dua minggu. “Malah direktur PDAM Kota Batu menyarankan bapak beristirahat selama empat bulan,” ujar Ganis.

Lalu Subagio kembali bertugas sebagai satuan pengamanan di PDAM Kota Batu. Berselang sekitar 1,5 tahun, Subagio diminta membantu persiapan pemungutan suara Pemilu 2019. Subagio enggak pernah absen rapat.

Ganis ingat bapaknya masih ikut rapat semalam suntuk di balai desa untuk finalisasi persiapan coblosan. Subagio didaulat menjadi anggota Linmas dan ditugasi berjaga di TPS 24. Persiapan pencoblosan dimulai pukul 6 pagi. Namun, Subagio pulang ke rumah untuk makan dan mandi sore meski penghitungan suara belum selesai.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Soal KPPS Meninggal, Dr Ani Hasibuan Bantah Sebut Senyawa Kimia

“Bapak habis melekan di balai desa. Tapi, namanya juga mantan tentara, bawaan bapak tetap strong dan gagah. Postur tubuh bapak tinggi besar dan dulu berkumis tebal sehingga tampak kereng (garang). Padahal, aslinya bapak sangat penyabar dan suka guyon,” ujar Ganis.

Subagio tidak balik lagi ke TPS 24 karena ia amat kecapekan dan suhu badannya hangat. Subagio meminta bahu dan punggungnya dipijat. Seusai dipijat, Subagio masih menyempatkan ke balai desa untuk rapat maupun sekadar ngobrol membahas hasil pemilu.

Ganis ingat, sepekan sebelum meninggal Subagio bercerita mimpi didatangi kakak kandungnya yang dipanggil Mbakyu Sun. Lalu Mbakyu Sun minta diantar ke Kediri untuk menjumpai bapak dan ibu mereka. “Padahal, kakek dan nenek saya itu sudah lama meninggal,” kata Ganis.

Ganis mengenang Subagio yang tampak ceria, segar, dan bersemangat di hari keempat setelah pemungutan suara. Subagio masih mencuci pakaian di pagi hari. Ganis sering menyarankan bapaknya mencuci pakaian dengan mesin cuci agar enggak cepat lelah.  

Keempat anaknya pun sering mengingatkan supaya ia mengurangi aktivitas yang berat. Namun Subagio malah berkilah badannya justru pegal-pegal jika kebanyakan santai.

Subagio langsung memperbaiki pagar rumah sehabis mencuci. Sekitar pukul 10.00, Subagio mengatakan hendak pingsan. Ganis dan adiknya lalu merangkul Subagio dan secepatnya mendudukan sang bapak di kursi teras. Waktu itu kondisi Subagio gemetaran. Paniklah Ganis dan adiknya. Mereka pun bergegas mencari pertolongan.

“Karena di sini kebanyakan warga prianya kerja swasta, yang ada kebanyakan ibu-ibu. Terus ada ibu depan rumah dan warga pria yang datang. Tapi kami enggak kuat masukkan bapak ke mobil, mungkin karena badan bapak yang tinggi besar,” kata Ganis.  

Dia kemudian menghubungi Yonkes 2 Kostrad. Sekitar pukul 12.00 WIB, seorang dokter Yonkes mendatangi rumah Subagio. Si dokter menyatakan Subagio sudah meninggal tanpa menyebut penyebab kematiannya. Hanya Ganis dan adiknya yang menduga kuat ayah mereka meninggal karena serangan jantung lagi.

Karena itu, Ganis menolak wacana maupun usulan pembongkaran makam para anggota KPPS untuk divisum karena hanya menambah beban mental dan pikiran keluarga. Dia menyarankan, daripada sibuk mewacanakan pembongkaran makam dan visum, lebih baik sibuk mencari solusi perbaikan pelaksanaan pemilihan umum 5 tahun lagi.

Baca: Menkes: Tim Independen Universitas Kaji Meninggalnya Petugas KPPS 

Ganis memberikan dua usulan. Pertama, pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus mengadakan tes kesehatan lebih dulu sebelum merekrut anggota KPPS di pemilu berikutnya. Ganis menyebut rata-rata anggota KPPS berusia tua.

Namun, Ganis mengatakan usia tua bukan jaminan orangnya gampang lelah saat bertugas di TPS karena tingkat kesehatan orang berbeda-beda. Kelelahan bisa jadi faktor pemicu pada petugas KPPS yang memang kondisi tubuhnya tidak sehat sejak lama. 

Atas jasanya, Subagio sebagai anggota KPPS ia diberi sertifikat penghargaan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 25 April 2019 di Surabaya. Selain sertifikat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberi santunan sebesar Rp 15 juta. Ganis yang menerima sertikat dan uang santunan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

9 jam lalu

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat memimpin Kunjungan Kerja Reses, di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/4/2024). Foto: Wilga/vel
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

15 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo beradu panco dengan anaknya Kaesang Pangarep. youtube.com
Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.


Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

7 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan CEO Apple Tim Cook (kanan) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Rabu, 17 April 2024. Sumber: ANTARA
Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.


Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

9 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

10 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

15 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

16 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan